Begini Ngerinya Corona di Malaysia Sampai Kudu Lockdown!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mengganas di Malaysia. Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pun memutuskan karantina wilayah (lockdown) tingkat nasional mulai besok.
"Hanya sektor ekonomi dan jasa vital yang akan diizinkan tetap beroperasi," tegas Muhyiddin, seperti dikutip dari Straits Times.
Mengutip catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Malaysia per 30 Mei 2021 adalah 558.534 orang. Bertambah 9.020 orang dari hari sebelumnya. Penambahan pasien positif lebih dari 9.000 orang dalam sehari adalah rekor tertinggi.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 6.586 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 3.910 orang per hari.
Padahal Malaysia sudah memberlakukan pengetatan aktivitas dan mobilitas publik pada 12 Mei 2021. Namun kebijakan ini belum ampuh menurunkan angka pasien positif. Oleh karena itu, mau tidak mau pemerintah terpaksa menempuh jalan lockdown mulai besok hingga 14 Juni 2021.
Tidak hanya kasus positif, kasus aktif di Malaysia pun membeludak. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Kasus aktif menjadi gambaran seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan di suatu negara.
Per 29 Mei 2021, Refinitiv mencatat jumlah kasus aktif Covid-19 di Malaysia adalah 76.218 orang. Malaysia berada di peringkat kedua setelah Indonesia dan kini lebih banyak ketimbang Filipina.
Sayangnya, vaksinasi anti-virus corona di Malaysia pun berjalan lambat. Mengutip catatan Our World in Data, vaksinasi anti-virus corona baru menjangkau 9,27 orang per 100 penduduk. Lebih rendah ketimbang Indonesia yang 9,43 orang, padalah jumlah penduduk Tanah Air jauh lebih banyak.
Halaman Selanjutnya --> Malaysia #dirumahaja, Ini Dampaknya ke Indonesia
