Internasional
Sama Pusing dengan RI, Malaysia Tahan Harga Ayam & Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa harga ayam tidak akan naik dan harga patokan yang baru akan segera diumumkan.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/6/2022), yang dikutip Straits Times, Ismail mengatakan keputusan untuk mempertahankan batas harga dilakukan agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan biaya hidup.
Dia menambahkan, harga pagu baru untuk ayam akan diumumkan oleh Menteri Pertanian dan Industri Pangan Ronald Kiandee.
Malaysia sebelumnya mengatakan akan mengizinkan harga ditentukan oleh pasar mulai 1 Juli untuk mengatasi kekurangan pasokan.
Ini muncul setelah produsen ayam mengklaim melonjaknya harga pakan berarti mereka tidak bisa lagi memasok unggas dengan batas harga yang ada 8,90 ringgit Malaysia atau Rp30 ribu per kilo. Krisis pasokan yang dihasilkan menyebabkan harga melonjak dan pemerintah memberlakukan larangan ekspor ayam mulai 1 Juni.
Ismail juga mengatakan tarif air dan listrik saat ini untuk pengguna domestik di Semenanjung Malaysia juga akan dipertahankan.
Menurutnya, pemerintah akan menanggung subsidi senilai 5,8 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp19,5 triliun, meskipun menghadapi kenaikan tajam dalam bahan bakar dan biaya lainnya.
Artinya, rebate sebesar 2 sen/kWh dipertahankan untuk semua konsumen domestik dan tidak dikenakan biaya tambahan.
"Tidak ada kenaikan tarif listrik untuk konsumen domestik di Semenanjung," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan pengenaan biaya tambahan sebesar 3,70 sen/kWh dipertahankan pada konsumen komersial dan industri.
[Gambas:Video CNBC]
Tok! Malaysia Resmi Umumkan Masuk Fase Endemi 1 April
(tfa/tfa)