Internasional

Bukan di China, Corona Lebih Lama Ada di 2 Negara Ini?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 November 2020 11:03
Italia Berkabung Atas Meninggalnya Puluhan Ribu Orang Akibat Corona (AP/Andrew Medichini)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil studi National Cancer Institute (INT) Milan menunjukkan bahwa virus corona (Covid-19) sudah beredar di Italia sejak September 2019. Hal ini memunculkan spekulasi kembali soal dari mana asal mula virus dengan nama SARS-CoV-2 itu .

Meski mewabah di Wuhan China, pemerintah Tirai Bambu diketahui baru mengumumkan secara resmi kasus di Desember 2019. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan tidak mengetahui persis dari mana wabah berasal.

Semua berawal ketika peneliti Italia, yang melakukan kajian pada penderita kanker dari September 2019 hingga Maret 2020. Di mana 11,6% dari 959 sukarelawan yang terdaftar ternyata telah memiliki antibodi virus corona.

Penelitian itu berbasis sampe darah. Mereka yang mempunyai antibodi itu, termasuk kasus tak bergejala dan tak menunjukkan gejala umum Covid-19.

Kemudian, tes antibodi SARS-CoV-2 spesifik lanjutan dilakukan oleh Universitas Siena. Penelitian itu berjudul 'deteksi tak terduga dari antibodi SARS-CoV-2 pada periode pra-pandemi di Italia'.

Giovanni Apolone, rekan penulis studi tersebut menyatakan hasilnya menunjukkan ditemukan empat kasus pada minggu pertama Oktober 2019. Ini semakin memperkuat kalau telah ada kasus infeksi di September tahun lalu.

Selain studi INT, dikutip dari Reuters, penelitian sebelumnya yang dipimpin oleh Universitas Barcelona di Spanyol menunjukkan adanya virus corona pada sampel limbah di kota tersebut pada Maret 2019. Saat ini ada 54 juta warga dunia telah terinfeksi corona dengan 1 juta lebih kematian.


Sementara itu penemuan terbaru di China, soal banyaknya makanan beku impor yang terkontaminasi virus corona, menghidupkan kembali kecurigaan di antara penduduk dan para ahli negeri itu. Mereka menilai mungkin saja corona Wuhan akhir tahun 2019 juga diimpor dari negara lain.

Hal ini dimuat media terafiliasi dengan Partai Komunis China, Global Times. Sejak Juni, setidaknya 10 kota telah menemukan paket makanan beku impor yang terkontaminasi corona.

Salah satunya daging sapi dari Brasil, daging babi dari Jerman dan udang dari Arab Saudi. Semuanya menunjukkan virus tersebut bisa tetap hidup pada suhu rendah untuk waktu yang lama.

Di Kota Qingdao di Cina Timur misalnya. Dilaporkan infeksi yang melibatkan pekerja di fasilitas penyimpanan makanan dingin. Setelah pelacakan dilakukan lingkungan kerja mereka ditemukan ikan cod beku impor yang terkontaminasi.

Kota Tianjin, China Utara pada Oktober juga menemukan port loader telah terinfeksi virus corona. Menurut para ahli, sebagaimana dilaporkan Global Times, kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa makanan impor beku-lah yang membawa virus corona dan membuat orang terinfeksi.

Pasar makanan laut Huanan di Wuhan juga memiliki sejumlah toko yang menjual makanan beku impor, seperti kepiting raja, kerang selancar, dan daging dari Brasil dan Jerman. Wabah pasar Xinfadi di Beijing juga dimulai dari pasar yang tidak hanya menjual sayuran dan daging, tetapi juga mengimpor makanan beku.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular