
Ekonomi Bisa Pulih dari Resesi, Tapi Ingat Pesan Sri Mulyani!

Perkembangan ini tentu membawa angin segar. Sektor manufaktur yang mulai pulih diharapkan dapat mengangkat ekonomi secara keseluruhan dari jurang resesi. Jika laju pemulihan sektor manufaktur bisa terjaga, maka resesi tidak akan 'naik kelas' menjadi depresi.
Nah, ini dia masalahnya. Tidak ada yang bisa menjamin apakah sektor manufaktur bisa mempertahankan kinerja yang sudah bagus tersebut.
Pasalnya, ada kecenderungan kasus corona kembali mengalami lonjakan, terutama di Eropa. Ini membuat sejumlah negara kembali mengetatkan pembatasan sosial, meski dalam lingkup yang lebih kecil dibandingkan beberapa bulan lalu.
Madrid, ibu kota Spanyol, membatasi aktivitas masyarakat di sejumlah distrik yang mencatatkan kenaikan jumlah pasien signifikan. "Akses ke taman akan ditutup, dan tidak boleh berkumpul lebih dari enam orang. Kita masih menghindari penerapan karantina wilayah (lockdown) agar tidak menyebabkan bencana ekonomi," kata Isabel Diaz-Ayuso, Presiden Wilayah Madrid, seperti dikutip dari Reuters.
Di Prancis, Kota Nice mulai melarang warga berkumpul lebih dari 10 orang pada pekan ini. Sebelumnya, Kota Marseille dan Bordeaux menerapkan kebijakan serupa.
Sementara di Denmark, Perdana Menteri Mette Frederiksen membatasi perkumpulan massa dari awalnya 100 orang menjadi maksimal 50 orang. Restoran dan bar di negara asal kelompok musik Michael Learns to Rock itu wajib tutup lebih awal.
Lalu di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat. Selama enam bulan ke depan, Johnson memerintahkan bar dan restoran tutup lebih awal, tidak boleh melayani makan-minum di tempat. Warga sebisa mungkin bekerja dari rumah. Warga yang terpaksa keluar rumah wajib memakai masker, pelanggar akan dikenakan denda GBP 200 (Rp 3,8 juta).
Kemudian acara resepsi pernikahan hanya boleh dihadiri oleh maksimal 15 orang. Pertandingan olahraga yang dilangsungkan di tempat tertutup wajib mematuhi aturanrule of six (larangan berkumpul lebih dari enam orang). Terakhir, rencana untuk mengizinkan penonton datang ke stadion ditunda.
"Optimisme dunia usaha akan tergantung apakah infeksi virus corona bisa diturunkan, yang sepertinya jauh dari kata terjamin dalam beberapa bulan ke depan. Dikhawatirkan ini akan terbawa ke kuartal IV-2020 sehingga membuat ekonomi kembali tergelincir ke jurang resesi," kata Chris Williamson, Chief Business Economist IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah memberi wanti-wanti terkait PMI. Boleh saja PMI naik dan berada di atas 50. Namun ketidakpastian masih sangat tinggi.
"Walau PMI Indonesia di atas 50, kita masih harus berhati-hati melihat perkembangan ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita Edisi September 2020 belum lama ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)