
Kabar Gembira! Manufaktur RI Terus Ekspansi

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia kembali meningkat pada Desember 2020. Dalam dua bulan beruntun, aktivtas manufaktur berada di zona ekspansi.
Indikator yang mengukur aktivitas manufaktur adalah data Purchasing Managers' Index (PMI) keluaran IHS Markit. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha berada di fase ekspansi yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan.
Pada Desember 2020, IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia berada di 51,3. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 50,6. Ini menjadi yang kedua secara beruntun PMI manufaktur Tanah Air berada di atas 50.
"Dunia usaha di Indonesia sangat positif dalam mengakhiri 2020. Memang perjalanan menghadapi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) masih panjang, tetapi industriawan percaya diri terhadap prospek 2021,"sebut Andrew Harker, Ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
IHS Markit mencatat pesanan baru (new orders) meningkat pada bulan terakhir 2020. Berbagai hambatan dan pembatasan akibat pandemi virus corona semakin berkurang sehingga permintaan pun meningkat.
Seiring peningkatan permintaan, dunia usaha mulai memborong bahan baku untuk proses produksi. Bahkan beberapa perusahaan mengaku mulai kesulitan mendapatkan bahan baku karena persaingan lumayan ketat.
Kesulitan dalam memperoleh bahan baku ini menciptakan tekanan harga. Ke depan, bukan tidak mungkin laju inflasi akan terakselerasi karena dunia usaha menaikkan harga jual produknya.
Peningkatan permintaan membuat laju pengurangan pegawai melambat. Meski Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi, tetapi lajunya semakin landai.
(aji/aji) Next Article Sempat Bangkit, Manufaktur RI Nyungsep Lagi!
