Perusahaan Migas Sepakati Target Lifting 2021 Tak Anjlok

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 September 2020 16:22
[DALAM] Perang Minyak
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak dan gas bumi atau dikenal dengan istilah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sepakat mengusahakan pencapaian lifting minyak dan gas bumi 2021 sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mencapai target lifting minyak sebesar 705.000 barel per hari (bph) dan lifting gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2021.

Dengan demikian, produksi migas nasional pada tahun depan menurutnya tidak mengalami penurunan, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan.

Berdasarkan usulan KKKS dalam pre Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) 2021, pihaknya mengidentifikasi perlunya langkah-langkah tambahan agar target lifting itu tercapai.

"Oleh karena itu, SKK Migas tadi mempersilahkan KKKS segera mengajukan rencana tambahan, dan kami akan memproses lebih cepat. Harapannya, mulai awal 2021 semua kegiatan sudah bisa dilaksanakan sehingga target dapat dicapai," tuturnya dalam keterangan resmi SKK Migas pada Rabu (23/09/2020).

Kesepakatan ini merupakan hasil kegiatan '1st CEO Forum 2020' yang diselenggarakan SKK Migas pada hari ini, Rabu (23/09/2020) secara virtual. Acara yang dihadiri 98 KKKS produksi dan eksplorasi ini menurutnya merupakan wadah diskusi bersama pimpinan tertinggi KKKS untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta berkolaborasi untuk menghasilkan ide sebagai usaha mencapai target produksi yang ditetapkan dalam long term plan 1 juta barel minyak per hari atau pun pencapaian target produksi tahun 2021.

Dari diskusi yang ada, imbuhnya, KKKS meminta dukungan pada proses perizinan yang masif, juga percepatan komersialisasi agar pengembangan lapangan dapat segera dilakukan, dan transformasi yang dilakukan dengan cepat.

"Untuk itu saya mengucap terima kasih karena pada akhir diskusi, SKK Migas dan KKKS dapat menghasilkan komitmen bersama untuk melaksanakan program kerja tersebut," ucapnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mewakili Menteri ESDM dalam sambutannya meminta SKK Migas bersama KKKS untuk bekerja lebih keras mengingat saat ini kondisi masih belum kembali normal.

"SKK Migas dan KKKS perlu memiliki pandangan yang sama dan melakukan effort yang lebih besar untuk dapat menjalankan kegiatan operasional migas yang baik," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah akan menjaga iklim investasi agar tetap kondusif. Hal ini ditunjukkan dengan kebijakan pemberian insentif dalam kegiatan usaha hulu migas yang akan terus diupayakan.

"Dengan adanya insentif-insentif, kami berharap agar para KKKS dapat fokus kepada aktivitas operasional untuk mengisi gap guna mencapai target yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

CEO Exxon Mobil Indonesia Melanie Cook berharap kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara berkala sehingga kedua belah pihak dapat melihat kemajuan kedua belah pihak dalam mencapai tujuan.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, Pertamina memiliki tantangan penurunan produksi yang tinggi karena mengelola aset tua (mature asset).

"PHE telah mempersiapkan development well (sumur pengembangan), workover, well service lebih baik, termasuk juga menyiapkan lokasi, rig dan kontrak-kontrak yang lebih baik, sehingga di 2021 sudah bisa melakukan pekerjaan. Kami berharap kerja sama yang penuh, sehingga pelaksanaannya menjadi lancar," tutur Budiman.

Presiden Premier Oil Garry Selbie menyampaikan usaha peningkatan produksi akan menguntungkan negara karena efek berganda dari usaha-usaha peningkatan produksi tersebut akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontraktor Migas RI Ramai-ramai Potong Capex 25%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular