Chevron Diminta Tetap Ngebor 11 Sumur Blok Rokan di Q4 2020

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
21 September 2020 15:57
blok rokan
Foto: detikFinance/Muhammad Idris

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan Chevron Pacific Indonesia selaku operator Blok Rokan, Riau bisa segera terlaksana.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan HoA ini diperlukan agar Chevron selaku operator Blok Rokan masih tetap melakukan pemboran 11 sumur produksi pada tahun ini, meski kontrak perusahaan migas asal Amerika Serikat ini akan berakhir pada Agustus 2021.

"SKK Migas saat ini mengusahakan agar Head of Agreement antara Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas dapat segera diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengeboran tersebut. Kami berusaha akselerasi 11 sumur pengeboran di Blok Rokan pada kuartal keempat 2020," tuturnya dalam keterangan resmi SKK Migas pada Senin (21/09/2020).

Susana mengatakan, upaya akselerasi pengeboran 11 sumur Blok Rokan ini menjadi salah satu strategi SKK Migas untuk mencapai target lifting minyak yang telah ditentukan, meski di tengah pandemi dan rendahnya harga minyak saat ini.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), unit usaha PT Pertamina (Persero) yang akan mengoperasikan Blok Rokan pada Agustus 2021, menuturkan semakin intensif berkomunikasi dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), operator Blok Rokan saat ini, jelang pengambilalihan pengelolaan operasi (operatorship) Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang.

Dalam masa transisi ini PHR akan melakukan upaya-upaya agar operasional Blok Rokan bisa berjalan baik, salah satunya terkait pengadaan barang dan jasa.

Direktur PHR RP Yudantoro mengatakan hingga kini PHR sedang melakukan pemetaan kontrak-kontrak yang ada di CPI dan membuat rencana kerja PHR saat mulai mengelola blok minyak ini. Selain itu, pihaknya juga tengah memantau kebutuhan barang dan jasa dari seluruh entitas fungsi pengguna.

Berdasarkan data SKK Migas, lifting minyak di Blok Rokan selama semester I 2020 rata-rata mencapai 178.902 barel per hari (bph), lebih tinggi dari target dalam APBN sebesar 170.763 bph. Lifting minyak di Blok Rokan ini merupakan kedua tertinggi setelah lifting dari Blok Cepu yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu Ltd di mana pada semester I 2020 mencapai 219,852 bph dari target tahun ini 220.000 bph.

Sementara lifting minyak nasional hingga 31 Agustus 2020 mencapai 706,9 ribu barel per hari (bph), sedikit lebih tinggi dari target yang direvisi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBNP) 2020 sebesar 705 ribu bph.

Sedangkan untuk realisasi salur gas hingga Agustus 2020, SKK Migas mencatat salur gas sebesar 5.516 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 99,3 persen dari target APBN-P yakni 5.556 MMSCFD.

Bila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi, pemerintah pada awalnya menargetkan lifting minyak dalam APBN 2020 sebesar 755 ribu bph dan lifting gas sebesar 6.670 MMSCFD.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepakati HoA Blok Rokan, Chevron Lanjut Ngebor Sampai 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular