75 Tahun Indonesia Merdeka

Sudahkah Rakyat Adil-Makmur-Sejahtera?

News - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 August 2020 06:05
Pengibaran Bendera Merah Putih Sepanjang 200 Meter di Silang Patung Kuda, 20 Oktober 2019 (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pengibaran Bendera Merah Putih Sepanjang 200 Meter di Silang Patung Kuda, 20 Oktober 2019 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini 75 tahun yang lalu sebuah bangsa baru lahir ke dunia. Bangsa yang awalnya dikenal sebagai Hindia Timur Belanda (Dutch East Indies) mendeklarasikan kemerdekaan. Pada 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia menyeruak di penghujung Perang Dunia II.

Para pendiri bangsa ingin agar tujuan pendirian Negara Republik Indonesia adalah untuk mengantar rakyat menuju kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran. Kemerdekaan ibarat jembatan emas, kata Ir Soekarno, sang proklamator kemerdekaan sekaligus presiden Indonesia pertama. Jembatan emas menuju kejayaan dan kegemilangan bagi seluruh rakyat.

Tujuh puluh lima tahun setelah momentum bersejarah itu, sudahkah cita-cita pendiri bangsa tercapai? Apakah rakyat sudah berdaulat, adil, dan makmur?

Dengan ukuran saat ini, kemakmuran dicirikan dengan ekonomi yang kokoh dan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Ukuran ekonomi yang tergambar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2019 adalah Rp 15.833,9 triliun. Indonesia masuk di daftar 20 perekonomian terbesar dunia.

Dikonversi ke dolar Amerika Serikat (AS), PDB Indonesia sudah lebih dari US$ 1 triliun. Indonesia sudah berada di atas Belanda, negara yang dalam mitos menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Sementara PDB per kapita Indonesia pada 2019 sudah mencapai Rp 59,1 juta atau US$ 4.174,9. Indonesia sudah resmi naik kelas dari negara berpendapatan menengah-bawah menjadi menengah atas.

Berikut adalah klasifikasi negara berdasarkan pendapatan per kapita versi Bank Dunia:

  1. Rendah: kurang dari US$ 1.025.
  2. Menengah-bawah: US$ 1.026-3.995.
  3. Menengah-atas: US$ 3.996-12.375.
  4. Tinggi: lebih dari US$ 12.376.

Ketimpangan Kian Menyempit
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2 3

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading