RI Mau 'Merdeka' dari Obat Impor, Luhut Siapkan Skenarionya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 August 2020 14:03
Uji Lab Kandidat Obat Herbal untuk Covid-19 di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Uji Lab Kandidat Obat Herbal untuk Covid-19 di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pengalaman menghadapi Covid-19 menjadi modal berharga dalam mereformasi industri farmasi. Di masa pandemi, sektor ini yang dirasa paling besar dibutuhkan oleh masyarakat.

"Kita sekarang sadar harus lakukan reformasi dalam bidang farmasi. Presiden perintahkan supaya industri-industri obat kita buat 70-80% (bahan baku lokal) secara bertahap," kata Luhut di Rakerkonas Apindo, Kamis (13/8).

Selama ini, industri obat di dalam negeri bergantung dengan 90% bahan baku impor. Untuk itu Luhut, menyiapkan proteksi bagi industri obat di dalam negeri dari serbuan bahan baku impor.

Luhut mengklaim terus melakukan komunikasi dengan industri farmasi untuk realisasinya. Ia juga meminta para pengusaha dalam negeri agar lebih berani menginvestasikan uang. Luhut mengaku siap melindungi pengusaha jika sesuai aturan yang berlaku

"Kemarin kami rapat dengan industri obat, semua kita harapkan, industri obat ini Anda pengusaha main saja. Kita akan proteksi tentu dengan cara-cara yang pas sehingga kita nggak dibawa-bawa ke WTO. Anda harus ingat penduduk kita 273 juta orang, middle class 55 juta orang, market besar," jelasnya.

Potensi besar itu harusnya bisa menjadi kekuatan untuk menghadang barang-barang impor masuk. Sayangnya, selama ini ketergantungan industri farmasi dalam negeri terhadap bahan baku impor menjadi masalah besar.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Belum Lepas Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular