RI Belum Lepas Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat China

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 February 2020 18:08
Bahan baku obat masih bergantung impor, termasuk dari China dan India.
Foto: Ilustrasi Obat (REUTERS/Srdjan Zivulovic/)
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri farmasi masih membeli bahan baku obat dari China. Isu penghentian produk impor dari China mencuat terkait wabah virus korona yang jadi wabah di China. 

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) sekaligus induk Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyatakan, hingga saat ini BUMN Farmasi masih menyerap bahan baku obat dari Negeri Tirai Bambu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewanti-wanti, industri farmasi bakal terkena dampaknya dari fenomena wabah Corona. Sebabnya, saat ini kebutuhan impor obat masih mencapai 90% untuk dalam negeri.

"Ini lebih ke masalah preventif, pertama mereka takut ada gangguan suplai, takut pada saat pengiriman ada tumpangan virus, saya pikir sekarang orang kondisinya lagi panik, tapi dengan tindakan pemerintah melakukan beberapa hal, itu bisa kita atasi," kata Honesti di Jakarta, Rabu (5/2/2020).



Honesti menjelaskan, adanya holding BUMN Farmasi bisa menekan impor bahan baku obat dari 90% ke 75%. Untuk menghentikan impor hingga 0% masih sulit dilakukan, pasalnya hilirisasi untuk industri kimia dasar masih belum optimal. Padahal, industri ini sarat dengan industri kimia dasar.


"Sampai hari ini kita nggak menghentikan kebutuhan impor, bahan baku yang masuk pun tidak langsung kita gunakan, ada proses untuk dicek lagi, apakah ada kontaminasi," ungkap Honesti.

Namun, kata Honesti, pihaknya juga sudah mulai mengantisipasi ketergantungan bahan baku melalui anggota Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mendirikan satu pabrik yang dikhususkan untuk membuat bahan baku obat dan kosmetik.

"KAEF punya anak usaha baru di Cikarang, tugasnya bikin bahan baku. Kita sudah lakukan ekspor pertama, produk kosmetik. Obat masih diuji. Kami menargetkan di tahun 2021 angka impor 90% bisa 75%," ungkapnya.

Kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO), mengacu data Pharma Materials Management Club (PMMC), Indonesia masih mengimpor 95% bahan baku obat. Impor bahan baku paling besar dari China, India, Jepang dan beberapa negara Eropa.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Impor Bahan Baku Melonjak, Industri RI Siap Ngegas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular