Holding Farmasi Terbentuk, Harga Obat Diklaim Bakal Murah

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 February 2020 15:07
Tugas holding farmasi membantu pemerintah menata industri sehingga memberikan kontribusi yang nyata
Foto: Press Conference Holding BUMN Farmasi (CNBC Indonesia/Rizal)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor farmasi diharapkan bisa mengurangi harga obat di pasaran yang saat ini dinilai masih tinggi.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), perusahaan induk BUMN Farmasi, Honesti Basyir menegaskan peluang penurunan harga obat sangat mungkin terjadi melalui penggabungan BUMN Farmasi dalam satu payung.


"Ini sangat mungkin kita lakukan. Dengan bergabung kita kolaborasi, sehingga kami yakin masyarakat akan mendapat obat yang lebih terjangkau. Sebesar 3%-5% dari sales akan diarahkan ke RND (Research & Development) akan jadi satu unit RND," kata Honesti, saat konferensi pers pembentukan Holding Farmasi di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Sebelumnya Honesti menjelaskan, tugas holding farmasi membantu pemerintah menata industri sehingga memberikan kontribusi yang nyata.

Holding farmasi juga diharapkan bisa memperkuat kemandirian bahan baku obat karena hingga saat ini, 90% masih impor.

Sinergi melalui holding tidak hanya untuk dalam negeri tapi juga ekspor. Biofarma yang memproduksi vaksin sudah melakukan ekspor ke 140 negara dan ini bisa jadi pintu masuk produk anggota holding.

"Ini milestone awal, nanti ada cluster ekosostem healhtcare, dari holding farmasi, ekosistem yang belum punya RS," kata Honesti.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Eks Dirut Kimia Farma Pimpin Holding BUMN Farmasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular