
Negara Maju Andalkan Vokasi Bangun SDM, RI Bagaimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri Kadin Anton J Supit mengungkapkan bahwa setiap negara maju pasti memiliki sistem pendidikan vokasi yang unggul. Pasalnya, perekonomian suatu negara banyak ditopang oleh sumber daya unggul yang mengerti teknis, alias yang diandalkan dalam kompetensi termasuk dari lulusan vokasi.
"Bicara vokasi itu pendidikan sistem ganda, yaitu bekerja sambil sekolah. Di negara maju, terutama Eropa, Amerika juga ikuti pola pemagangan, China, India, Jepang, karena merasa sistem ini cara paling efektif mendidik SDM kita agar supaya industri punya saya saing yang tinggi," kata Anton dalam webinar Pendidikan Vokasi menjawab tantangan Inovasi, dikutip Rabu (12/8).
Dengan ditopang SDM yang unggul dalam bidang teknis, maka produk yang dihasilkan untuk dilepas ke pasar berpotensi menjadi lebih baik. Alhasil, nilai kompetitif dibanding negara lain pun berpotensi meningkat.
"Keyakinan dasarnya, tanpa tenaga kerja terampil, yang punya kualitas tinggi, kita nggak akan survive dalam ekonomi. Bicara vokasi ujung-ujungnya keberdayaan ekonomi," jelas Anton.
Menjawab tantangan ini, maka sistem pendidikan pun harus ikut dibenahi, mulai dari kesetaraan kualitas di berbagai daerah, kurikulum yang disusun dengan melinatkan industri hingga sertifikasi menyeluruh dengan standar yang ketat. Sehingga lulusan vokasi bisa diterima kerja, mereka bisa langsung beradaptasi tanpa harus dilatih terlebih dahulu oleh perusahaan.
"Jadi nanti lulusan vokasi tangan kanan pegang ijazah transkrip, sertifikat kompetensi dan bahasa Inggris harus maju. Tangan kiri hasilkan riset terapan dan kompetensi," kata Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vokasi Perlu Saat New Normal, Pemerintah-Industri Kolaborasi