Warisan Corona untuk Berbagai Pemerintahan di Dunia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 July 2020 12:02
rupiah melemah terhadap Dollar
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Poin dari proyeksi IMF adalah ada tekanan di berbagai sendi perekonomian. Di sisi pengeluaran, pukulan dialami oleh konsumsi rumah tangga, investasi, sampai ekspor.

Oleh karena itu, satu-satunya mesin pendorong pertumbuhan ekonomi yang bisa diharapkan adalah konsumsi pemerintah. Otoritas fiskal menjadi kunci untuk menopang perekonomian secara keseluruhan agar tidak jatuh terlalu dalam.

"Pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen diskresi yang memungkinkan sebagai upaya stabilisasi. Belanja negara kemungkinan akan naik sampai dua kali lipat dibandingkan periode normal," tulis laporan IMF.

Pertanyaannya, dari mana sumber dana untuk membiayai pengeluaran yang membengkak itu?

Jawabannya adalah utang. Mustahil bagi pemerintah untuk menggenjot penerimaan pajak, karena dunia usaha dan rumah tangga sedang prihatin. Kalau pemerintah tega mengudak-udak pajak, yang ada kontraksi dunia usaha dan rumah tangga bakal semakin parah.

Jadi jalan keluarnya adalah menambah utang. Wajar jika IMF memperkirakan utang pemerintah bakal meningkat akibat pandemi virus corona.

Pada 2020, IMF meramal defisit fiskal global akan berada di 13,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB), melonjak tajam dari 3,9% pada tahun sebelumnya. Sedangkan rasio utang terhadap PDB diperkirakan sebesar 101,5% PDB, jauh lebih tinggi ketimbang 2019 yaitu 82,8%.

imfIMF

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular