Internasional

Gawat! Kapal China Serang Vietnam di Laut China Selatan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 June 2020 09:25
FILE - In this April 3, 2020, file photo, the USS Theodore Roosevelt, a Nimitz-class nuclear powered aircraft carrier, is docked along Kilo Wharf of Naval Base Guam. The U.S. Navy says that after weeks of work, all of the roughly 4,800 sailors on the coronavirus-stricken USS Theodore Roosevelt aircraft carrier have been tested for the virus. The ship has been sidelined in Guam since March 27, moving sailors ashore, testing them and isolating them for nearly a month.(Rick Cruz/The Pacific Daily via AP, File)
Foto: Perairan laut china selatan AP/Rick Cruz

Jakarta, CNBC IndonesiaChina kembali bermanuver di Laut China Selatan. Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan dua kapal milik Negeri Tirai Bambu menyerang dan menyita hasil tangkapan serta peralatannya kapal nelayan Vietnam di wilayah tersebut.

Sebagaimana dilaporkan oleh NHK World, insiden itu terjadi di dekat Kepulauan Paracel pada Rabu (10/6/2020) lalu. Namun pihak kementerian baru mengumumkan pada Minggu (14/6/2020).



China mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan, termasuk Kepulauan Paracel. Namun tak hanya China, pihak lain, seperti Vietnam juga menegaskan kedaulatan atas pulau-pulau tersebut.

Kementerian mengatakan Vietnam telah meminta China untuk menyelidiki masalah ini. Karena kemungkinan kapal itu bisa tenggelam.

Pada bulan April, Vietnam sempat memprotes China atas insiden lain. Sebuah kapal nelayan Vietnam ditabrak dan ditenggelamkan oleh kapal pengintai maritim China di dekat Kepulauan Paracel.



Vietnam juga mengeluarkan pernyataan akhir bulan lalu, yang isinya memprotes pengumuman China bahwa mereka telah mendirikan dua distrik administratif baru di Laut Cina Selatan.

Diketahui jika China mendirikan distrik di masing-masing Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly. Lagi-lagi tak hanya China, Vietnam dan pihak lainnya juga mengklaim Kepulauan Spratly.

Para pengamat menyatakan kekhawatiran karena China mulai meningkatkan kegiatannya di Laut Cina Selatan. Ini terjadi di saat negara-negara lain sibuk berurusan dengan wabah virus corona (COVID-19) di daratan.

Namun tidak hanya insiden tersebut yang terjadi di wilayah yang disengketakan tersebut. Baru-baru ini, Angkatan Udara Amerika Serikat menerbangkan pesawat pembom B-1B dan drone mata-mata Global Hawk di atas Laut Cina Selatan.

Menurut laporan Angkatan Udara yang dimuat Fox News pada Rabu (10/6/2020), ini dilakukan sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempertahankan misi pengawasan dan pencegahan di wilayah ini.

Pesawat pembom B-1B dan Global Hawk terbang dari Guam untuk mendukung Komando Indo-Pasifik dan secara khusus melakukan misi di Laut Cina Selatan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kronologis Kapal China vs Vietnam di Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular