Internasional

Panas, Adik Kim Jong Un Ancam Libatkan Militer ke Korsel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 June 2020 07:35
FILE - In this March 2, 2019, file photo, Kim Yo Jong, sister of North Korea's leader Kim Jong Un attends a wreath-laying ceremony at Ho Chi Minh Mausoleum in Hanoi, Vietnam. In her first known official statement, Kim Jong Un on Tuesday, March 3, 2020, leveled diatribes and insults on South Korea for protesting over her country's latest live-fire exercises. Believed to be in her early 30s, Kim Yo Jong is in charge of propaganda affairs and has frequently appeared at her brother’s major public events including summits with U.S. President Donald Trump and other regional leaders. (Jorge Silva/Pool Photo via AP, File)
Foto: Kim Yo Jong merupakan putri bungsu dari Kim Il Sung dan adik dari Kim Jong Un (Jorge Silva/Pool Photo via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali memperingatkan Korea Selatan. Bahkan perempuan yang menjadi tangan kanan Kim Jong Un itu memperingatkan akan melibatkan militer dalam menangani pembelot Korut yang berada di negeri tetangganya itu.

"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi partai (Kim Jong Un) ... saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan lanjutan," tegasnya sebagaimana dimuat dalam sebuah pernyataan di media lokal KCNA, dikutip Reuters, Senin (15/6/2020).



Kim Yo Jong juga telah mengancam Korut karena persoalan ini dengan mengatakan akan memutus hubungan kedua negara. Pernyataannya ini direalisasikannya 9 Juni lalu dengan memutus hotline kedua negara.

Sebagaimana dikutip Reuters, Korsel sebenarnya sudah mengambil tindakan hukum pada para pembelot Korut. Sebelumnya kelompok kontra Kim Jong Un itu mengirimkan selebaran anti Pyongyang di perbatasan.



Sementara itu, Gedung Biru mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional. Di mana sejumlah kepala keamanan dan diplomat hadir.

"(Ini dilakukan) untuk memeriksa situasi semenanjung (Korea) saat ini," kata kantor presiden Korsel itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Unifikasi Korsel meminta Korut menghormati perjanjian antar negara di masa lalu. Sementara Kementerian Pertahanan mengatakan militer siap menanggapi semua situasi dan memantai langkah militer Korsel.

Ketegangan kedua negara meningkat menjelang peringatan 20 tahun KTT antar Korea. KTT tersebut dilakukan pertama kali di tahun 2000, yang menjanjikan peningkatan dialog dan kerja sama kedua negara.

Di 2018, para pemimpin kedua negara menandatangani deklarasi untuk bersama melakukan denuklirisasi semenanjung Korea. Termasuk menghentikan tindakan bermusuhan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Kabarnya Sakit Keras, Ini Kata Korsel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular