Internasional

Ini Kronologis Kapal China vs Vietnam di Laut China Selatan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 June 2020 15:22
FILE - In this April 3, 2020, file photo, the USS Theodore Roosevelt, a Nimitz-class nuclear powered aircraft carrier, is docked along Kilo Wharf of Naval Base Guam. The U.S. Navy says that after weeks of work, all of the roughly 4,800 sailors on the coronavirus-stricken USS Theodore Roosevelt aircraft carrier have been tested for the virus. The ship has been sidelined in Guam since March 27, moving sailors ashore, testing them and isolating them for nearly a month.(Rick Cruz/The Pacific Daily via AP, File)
Foto: Perairan laut china selatan AP/Rick Cruz

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan China dan Vietnam mulai memanas. Pada Minggu (14/6/2020), Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan dua kapal milik Negeri Tirai Bambu menyerang dan menyita hasil tangkapan serta peralatannya kapal nelayan Vietnam di Laut China Selatan.

Namun, sebagaimana dilaporkan oleh NHK World, insiden itu terjadi di dekat Kepulauan Paracel, sebuah kepulauan yang diklaim China, sudah terjadi sejak Rabu (10/6/2020) lalu. Berikut kronologis insiden tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh The Maritime Executive.



Sebuah kapal China dengan nomor rangka kapal 4006 mengejar dan bertabrakan dengan kapal nelayan Vietnam QNg 96416 TS pada posisi sekitar delapan nm di lepas pantai Pulau Lincoln. Pulau tersebut masuk ke dalam Kepulauan Paracels yang diduduki China.

Tabrakan tersebut tak membuat perahu ikan Vietnam tenggelam, sehingga 16 nelayan dapat meninggalkan kapal tersebut. Sayangnya, kapal China kembali untuk membawa kru dan menyita kapal tersebut

Menurut Loc, kapal milik Negeri Tirai Bambu tersebut menyita kapal dan beberapa peralatannya. Mereka juga memaksa para nelayan untuk menandatangani dokumen dalam bahasa asing.

Terlepas dari cobaan itu, Loc dan anggota krunya dapat kembali dengan selamat ke pelabuhan nelayan Sa Ky di luar Quang Ngai.

Dalam sebuah pernyataan, Perhimpunan Perikanan Vietnam mencatat bahwa ini jauh dari pertemuan pertama antara kapal China dan Vietnam di Laut China Selatan.

"Tindakan oleh China telah terjadi berkali-kali dan terus meningkat tanpa henti, menyebabkan ketidakamanan dan ketidakpuasan di antara para nelayan, mengurangi produksi perikanan, menyebabkan kerugian ekonomi yang serius bagi para nelayan, melanggar kedaulatan Vietnam, serta melanggar hukum Vietnam dan internasional," tulis pernyataan tersebut.

Atas insiden tersebut, Vietnam mengajukan keberatan resmi tentang kasus ini dengan pemerintah China.

"Departemen Konsuler Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Vietnam di Beijing berdiskusi dengan China untuk menegaskan kedaulatan Vietnam atas Kepulauan Paracel," kata juru bicara kementerian luar negeri Vietnam kepada Tuoi Tre.

"Pihak China menyelidiki dan memverifikasi informasi kasus dan memberitahukan hasilnya kepada pihak berwenang Vietnam untuk terus berkoordinasi."



China telah memberlakukan larangan penangkapan ikan secara musiman di atas 12 derajat garis lintang Laut China Selatan secara efektif sejak 1 Mei lalu.

Selain itu, China juga mengklaim hampir keseluruhan Laut Cina Selatan, termasuk perairan di dalam ZEE negara-negara tetangga. Baik Vietnam dan Filipina telah mengkritik larangan penangkapan ikan, dan Vietnam telah mengumumkan bahwa armadanya tidak akan mematuhi larangan sepihak.

Vietnam juga mengeluarkan pernyataan akhir bulan lalu, yang isinya memprotes pengumuman China bahwa mereka telah mendirikan dua distrik administratif baru di Laut Cina Selatan.

Diketahui jika China mendirikan distrik di masing-masing Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly. Lagi-lagi tak hanya China, Vietnam dan pihak lainnya juga mengklaim Kepulauan Spratly.

Para pengamat menyatakan kekhawatiran karena China mulai meningkatkan kegiatannya di Laut Cina Selatan. Ini terjadi di saat negara-negara lain sibuk berurusan dengan wabah virus corona (COVID-19) di daratan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vietnam Genjot Kekuatan Militer Laut China Selatan, Buat Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular