
Vietnam Genjot Kekuatan Militer Laut China Selatan, Buat Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Vietnam dilaporkan sedang membangun kekuatan militer di beberapa kepulauan yang disengketakan dengan China di Laut China Selatan (LCS).
Menurut laporan yang dibuat sebuah lembaga think-tank yang bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Centre for Strategic and International Studies' Asia Maritime Transparency Initiative, peningkatan kekuatan militer Vietnam baru-baru ini dilakukan di wilayah West Reef dan Sin Cowe dengan membuat pembangunan basis pertahanan yang "mengikuti pola mapan yang terlihat di pos terdepan Vietnam lainnya di Spratly".
"Instalasi pertahanan pesisir - landasan beton yang sering dihubungkan ke bunker - ada di mana-mana di pos terdepan Vietnam yang lebih besar," kata laporan itu seperti dilansir South China Morning Post, Senin (22/2/2021).
Lembaga itu menyebut Vietnam telah membangun pertahanan di Kepulauan Spratly selama dua tahun terakhir untuk "memastikannya dapat menyerang fasilitas China di kepulauan yang disengketakan itu.
Salah satu perkembangan dalam dua tahun terakhir itu diperlihatkan dalam sebuah gambar yang memperlihatkan sebuah menara sinyal dan gedung administrasi yang berdiri atas lahan seluas 28,3 hektaer (70 acre) di Pulau West Reef. Pulau itu dibuat dengan cara reklamasi dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2016.
Selain itu, negeri Paman Ho ini juga melakukan penempatan sistem pertahanan besar-besaran di Kepulauan Spratly, yang juga disengketakan dengan China. Hanoi memasang sistem senjata yang baru jarak jauh di rantai pulau, termasuk di dalamnya sistem roket artileri buatan Israel.
"Ukuran kecil dari sistem ini akan membuatnya mudah untuk disebarkan dan disembunyikan dengan cepat. Mereka membutuhkan infrastruktur pendukung yang minimal dan dapat ditembakkan... mungkin dari permukaan yang cukup datar dan keras," kata laporan itu.
"Itu berarti mereka dapat dengan mudah hadir di salah satu, atau semua, dari 10 pulau terbesar di Vietnam."
Vietnam beberapa kali clash dengan China di kawasan LCS. Sebab, Hanoi menyebut China masuk ke dalam wilayah yang diklaim sebagai kedaulatannya.
LCS sedang menjadi potensi konflik global yang meluas. Sebab, China terus mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya dan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara-negara di Asia Tenggara.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Filipina & Vietnam Kompak Kecam China, Ada Apa?