
Pendapatan Turun, PLN Disjaya Tunda Investasi Rp1 T
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 May 2020 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat dampak dari pandemi corona membuat pendapatan turun dan investasi tertunda. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan PLN pusat meminta agar ada skenario-skenario jika recovery Juli, Oktober, September, bahkan Januari 2021.
Ia menyebut, kemungkinan terburuk jika recovery terjadi di Januari 2021 pertumbuhan diprediksi akan terkoreksi sebesar 16,30% dari total penjualan tahun 2019. Menurutnya kondisi ini sangat menyedihkan, meski demikian pihak PLN berjanji akan memberikan pelayanan terbaiknya
"Ini sangat menyedihkan buat kita namanya orang jualan, jualan turun bukan sesuatu yang baik. Apapun itu kita berikan pelayanan terbaik. Pelanggan kita bisa nikmati layanan di rumah masing-masing," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (22/05/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan pendapatan perusahaan tidak akan jauh dari penjualan. Jika penjualan turun sekitar 16%, maka pendapatan akan mencerminkan penjualan, diperkirakan akan turut anjlok sebesar 16-18%. Agar tetap bisa bertahan, maka harus ada biaya yang diturunkan salah satunya biaya pembangkit.
Semua unit PLN menurutnya sudah diminta untuk melakukan efisiensi karena akan berpengaruh secara teknis, mulai dari perjalanan dinas yang dikurangi atau tidak ada. Biaya lain biaya transportasi dan akomodasi akan berkurang. Ini masih belum cukup karena akan ada evaluasi prioritas pekerjaan.
Tidak hanya pendapatan, penundaan investasi juga terjadi. Di mana tahun ini investasi yang bakal ditunda sebesar Rp 1 triliun. Pihaknya berharap agar tahun depan kondisi akan kembali normal sehingga investasi bisa segera dieksekusi.
"Investasi hampir Rp 1 triliun, tahun depan kalau kondisi sudah membaik bisa kita eksekusi," harapanya.
Seperti diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan memperpajang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai dengan 4 Juni 2020 mendatang. Doddy memperkirakan konsumsi listrik akan kembali normal seperti sebelum pandemi sampai dengan enam bulan. Hal ini dikarenakan seperti saat awal menghadapi pandemi orang masih gagap apa dulu yang harus dilakukan.
"Pertanyaan itu most likely akan bertahap kami harap enam bulan sejak PSBB dicopot sudah normal kembali ke kondisi pandemi ini my personal opinion," jelasnya.
Sampai dengan Maret 2020 konsumsi listrik PLN Disjaya untuk industri dan bisnis mengambil porsi 58%, untuk industri turun sebesar 28,2% sejak awal Maret hingga hari ini, kemudian untuk rumah tangga naik 6%, dan bisnis turun 40%.
(gus) Next Article PLN Sebut Area Terdampak Padam Listrik Cuma 8% dari Beban DKI
Ia menyebut, kemungkinan terburuk jika recovery terjadi di Januari 2021 pertumbuhan diprediksi akan terkoreksi sebesar 16,30% dari total penjualan tahun 2019. Menurutnya kondisi ini sangat menyedihkan, meski demikian pihak PLN berjanji akan memberikan pelayanan terbaiknya
"Ini sangat menyedihkan buat kita namanya orang jualan, jualan turun bukan sesuatu yang baik. Apapun itu kita berikan pelayanan terbaik. Pelanggan kita bisa nikmati layanan di rumah masing-masing," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (22/05/2020).
Semua unit PLN menurutnya sudah diminta untuk melakukan efisiensi karena akan berpengaruh secara teknis, mulai dari perjalanan dinas yang dikurangi atau tidak ada. Biaya lain biaya transportasi dan akomodasi akan berkurang. Ini masih belum cukup karena akan ada evaluasi prioritas pekerjaan.
Tidak hanya pendapatan, penundaan investasi juga terjadi. Di mana tahun ini investasi yang bakal ditunda sebesar Rp 1 triliun. Pihaknya berharap agar tahun depan kondisi akan kembali normal sehingga investasi bisa segera dieksekusi.
"Investasi hampir Rp 1 triliun, tahun depan kalau kondisi sudah membaik bisa kita eksekusi," harapanya.
Seperti diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan memperpajang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai dengan 4 Juni 2020 mendatang. Doddy memperkirakan konsumsi listrik akan kembali normal seperti sebelum pandemi sampai dengan enam bulan. Hal ini dikarenakan seperti saat awal menghadapi pandemi orang masih gagap apa dulu yang harus dilakukan.
"Pertanyaan itu most likely akan bertahap kami harap enam bulan sejak PSBB dicopot sudah normal kembali ke kondisi pandemi ini my personal opinion," jelasnya.
Sampai dengan Maret 2020 konsumsi listrik PLN Disjaya untuk industri dan bisnis mengambil porsi 58%, untuk industri turun sebesar 28,2% sejak awal Maret hingga hari ini, kemudian untuk rumah tangga naik 6%, dan bisnis turun 40%.
(gus) Next Article PLN Sebut Area Terdampak Padam Listrik Cuma 8% dari Beban DKI
Most Popular