
PLN Perkirakan Penjualan Listrik di Jakarta Naik 4% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) memproyeksikan penjualan listrik pada 2021 akan tumbuh 4% dibandingkan 2020. Pada 2020, penjualan listrik PLN di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya terpuruk dengan mencatatkan minus 6,8% akibat adanya pandemi Covid-19.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan, target 4% ini sudah ditetapkan menjadi patokan kinerja 2021. Diharapkan, dengan mulai banyaknya penyesuaian kegiatan, target ini bisa tercapai.
"Proyeksi kami di 2021, kami harapkan positif. Kami sudah tetapkan kinerja tumbuh 4% di 2021. Semoga karena sudah mulai akrab, terbiasa dengan penyesuaian, mudahan-mudahan target tersebut bisa dicapai," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa (23/02/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, di DKI Jakarta pelanggan PLN didominasi oleh pelanggan bisnis, mulai dari perkantoran, pertokoan, hingga mal. Oleh karena itu, saat terjadi pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah terutama saat awal pandemi tahun lalu, penurunan konsumsi listrik masyarakat sangat dirasakan PLN.
"Di Jakarta sendiri sebagaimana diketahui, dominasi adalah pelanggan bisnis. Kita sangat terasa, total penjualan kami 2020 year on year (yoy) terhadap 2019 turun sampai dengan 6,8%," jelasnya.
Meski di segmen bisnis turun besar, namun ada juga segmen yang mencatatkan pertumbuhan positif, yakni segmen rumah tangga. Saat pandemi, menurutnya sektor rumah tangga tumbuh positif 6,9%. Meski demikian, secara total pertumbuhan penjualan listrik PLN masih minus karena didominasi oleh pelanggan bisnis.
"Namun, ada juga yang naik, segmen rumah tangga naik 6,9% karena mayoritas adalah pelanggan bisnis, maka total tetap minus," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Muhammad Ikbal Nur mengatakan penurunan penjualan listrik pada 2020 disumbang dari segmen konsumen bisnis dan industri.
Akan tetapi, di segmen konsumen rumah tangga penjualan listrik mengalami peningkatan di atas rata-rata.
"Untuk tahun 2021 kami harap pandemi ini cepat pulih dengan adanya vaksin, sehingga prediksi listrik di 2021 bisa tumbuh," ungkapnya dalam "Energy Outlook 2021: Bedah Nasib Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian" di CNBC Indonesia, Kamis (04/02/2021).
Jika pemerintah bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 4-5% tahun ini, maka pertumbuhan penjualan listrik akan ada di kisaran yang sama. Meski optimis, PLN juga menyiapkan proyeksi pesimis dengan tetap tumbuh sebesar 2%.
"Pertumbuhan ekonominya bisa 4-5% barangkali pertumbuhan listrik PLN bisa diprediksi akan di kisaran itu. Tapi kalau masih pandemi, bisa turun range pertumbuhan ekonomi, ada sedikit pesimis dengan 2% pada 2021," paparnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Sebut Area Terdampak Padam Listrik Cuma 8% dari Beban DKI