
Ini Ramalan Ekonomi Teranyar IMF, Ngeri Nggak Ada Sedapnya!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2020 05:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan ekonomi terbarunya. Di dalamnya tergambar betapa seramnya prospek ekonomi dunia akibat serangan pandemi virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid.19).
Lembaga yang berkantor pusat di Washington (Amerika Serikat/AS) itu memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -3% pada tahun ini. Anjlok 6,3 poin persentase dibandingkan proyeksi yang dibikin pada Januari.
Dalam laporan terbaru yang diberi judul The Great Lockdown, IMF menyatakan bahwa pandemi virus corona akan membuat krisis keuangan global 2008-2009 akan malu hati. Sebab, krisis akibat virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini jauh lebih parah.
"Ini adalah krisis yang tidak sama dengan krisis lainnya. Sekarang begitu banyak ketidakpastian tentang bagaimana hidup dan kehidupan manusia. Kita bergantung kepada epidemilogi dari sang virus, efektivitas upaya pencegahan penularan, pengembangan vaksin, yang semuanya tidak mudah untuk diprediksi," sebut Gita Gopinath, Penasihat Ekonomi IMF.
IMF menyebut krisis akibat pandemi virus corona bersifat multi-dimensi. Sejatinya ini adalah krisis kesehatan, karena memang biang keroknya adalah virus. Namun kemudian sudah bisa dibilang sebagai krisis kemanusiaan karena korban meninggal sudah mencapai ratusan ribu orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 13 April 2020 adalah 1.773.084 orang, bertambah 76.498 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sementara pasien meninggal berjumlah 913.349 orang, bertambah 77.419 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Lembaga yang berkantor pusat di Washington (Amerika Serikat/AS) itu memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -3% pada tahun ini. Anjlok 6,3 poin persentase dibandingkan proyeksi yang dibikin pada Januari.
![]() |
Dalam laporan terbaru yang diberi judul The Great Lockdown, IMF menyatakan bahwa pandemi virus corona akan membuat krisis keuangan global 2008-2009 akan malu hati. Sebab, krisis akibat virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini jauh lebih parah.
IMF menyebut krisis akibat pandemi virus corona bersifat multi-dimensi. Sejatinya ini adalah krisis kesehatan, karena memang biang keroknya adalah virus. Namun kemudian sudah bisa dibilang sebagai krisis kemanusiaan karena korban meninggal sudah mencapai ratusan ribu orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 13 April 2020 adalah 1.773.084 orang, bertambah 76.498 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sementara pasien meninggal berjumlah 913.349 orang, bertambah 77.419 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Next Page
Manusia Tak Lagi Jadi Makhluk Sosial
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular