Pelajaran dari China: Ekonomi Akan Bersemi Kala Corona Mereda

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 March 2020 11:07
Ekonomi China Bergeliat Lagi
Foto: Sarana Kereta Api Disemprot Disinfektan Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Aktivitas publik yang berangsur semarak membuat ekonomi China bergeliat. Sejumlah data menunjukkan ekonomi China mulai menunjukkan perbaikan.

Pertama, pengiriman batu bara ke China naik. Pada 1-23 Maret, impor batu bara yang sampai di pelabuhan China tercatat 24,79 juta ton. Lebih tinggi dibandingkan sepanjang Februari yaitu 21,9 juta ton.

Pelajaran dari China: Ekonomi Akan Bersemi Kala Corona MeredaRefinitiv

Peningkatan impor batu bara memberi gambaran bahwa permintaan energi di China meningkat. Peningkatan permintaan energi adalah pertanda ekonomi yang bergerak maju.


Kedua adalah Purchasing Managers' Index (PMI). Ini adalah indikator penting karena bisa meraba ke mana dunia usaha bergerak, ekspansif atau kontraktif.

Pada Februari, PMI manufaktur China berada di 40,3, terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI. Namun pada Maret, konsensus yang dihimpun Trading Economics memperkirakan ada peningkatan ke 45,7.

Angka PMI yang masih di bawah 50 berarti industriawan masih kontraktif, belum ada ekspansi. Namun sudah ada perbaikan meski bertahap.




Kala dunia disibukkan dengan krisis keuangan global, butuh waktu hitungan tahun untuk pulih. Amerika Serikat (AS) baru berani menaikkan suku bunga acuan pada akhir 2015, padahal krisis terjadi pada 2008-2009. Artinya, butuh waktu sekitar tujuh tahun untuk meyakinkan diri bahwa semuanya sudah baik-baik saja.

Begitu juga perang dagang. AS-China yang terlibat perang dagang selama nyaris dua tahun sudah meneken perjanjian damai pada pertengahan Januari lalu. Namun ini baru Fase I, bea masuk yang diterapkan selama masa perang dagang juga belum dicabut. Masalah belum sepenuhnya selesai.


Virus corona sangat berbeda. Virus ini memang berdampak luar biasa kepada perekonomian, menghantam dari sisi pasokan (supply) dan permintaan (demand). Namun begitu penyebarannya melambat apalagi hilang, maka masalah sudah selesai. Tidak ada buntutnya lagi.

Oleh karena itu, percayalah bahwa ketika serangan virus corona sudah selesai maka perekonomian dunia akan bersemi kembali. China sudah memberi contohnya. Akan tetapi selagi serangan virus corona masih ganas-ganasnya seperti sekarang, sepertinya dunia harus merasakan nestapa dulu.

At the end of the storm, there's a golden sky. And the sweet silver song of the lark...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular