Corona Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi RI Terendah Sejak 2001

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 March 2020 06:04
Bahan Baku Sulit, Manufaktur Terjepit
Ilustrasi Pabrik Mobil (REUTERS/Fabian Bimmer)
Sektor kedua yang bakal merasakan 'serangan' virus corona adalah industri pengolahan alias manufaktur. Tidak bisa dipungkiri bahwa industri manufaktur nasional masih sangat tergantung pasokan barang impor, terutama untuk bahan baku/penolong.

Masalahnya, pasokan bahan baku/penolong sedang seret. China, negara utama pemasok bahan baku/penolong untuk industri manufaktur Indonesia, masih terpukul akibat virus corona karena banyak pabrik yang belum beroperasi.

Pada Februari 2020, produksi industri China anjlok 13,5% year-on-year (YoY). Ini adalah catatan terburuk sejak 1990.




Akibatnya, impor bahan baku/penolong Indonesia ikut anjlok. Pada Februari, impor bahan baku/penolong turun 1,5% YoY dan 15,89% month-on-month.

Minimnya input bahan baku/penolong pada gilirannya akan menekan output barang jadi/setengah jadi dari industri manufaktur Indonesia. Oleh karena itu, perlambatan di sektor ini sepertinya adalah sebuah keniscayaan.

Padahal industri manufaktur merupakan kontributor terbesar dalam pembentukan PDB nasional dari sisi sektoral. Tahun lalu, industri manufaktur memberi sumbangsih hampir 20%.



Ketika output produksi berkurang, maka dunia usaha tentu berpikir ribuan kali untuk melakukan ekspansi. Jangan dulu memikirkan ekspansi, prioritas utama adalah bertahan hidup.

Prospek ekspansi yang suram membuat pertumbuhan investasi alias Penanaman Modal tetap Bruto (PMTB) menjadi penuh tanda tanya. Sementara PMTB adalah kontributor terbesar kedua di PDB Indonesia, hanya kalah dari konsumsi rumah tangga.



(aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular