Corona Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi RI Terendah Sejak 2001

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 March 2020 06:04
Corona Bikin Gara-gara
Foto: Belgium putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Olivier Matthys)
"Melambatnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia menurunkan prospek pertumbuhan ekspor barang Indonesia, meskipun pada Februari 2020 meningkat didorong ekspor batu bara, CPO, dan beberapa produk manufaktur. Ekspor jasa terutama sektor pariwisata diprakirakan juga menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antar negara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan COVID-19. Investasi non-bangunan berisiko melambat dipengaruhi menurunnya prospek ekspor barang dan jasa serta terganggunya rantai produksi," papar Perry.

Ya, semua gara-gara COVID-19 alias Coronavirus Desease-19. Virus yang kali pertama menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Sekarang virus itu sudah menyebar di lebih dari 150 negara.



Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis pada Kamis (19/3/2020) pukul 21:33 WIB, kasus corona di seluruh dunia mencapai 222.643. Korban jiwa sudah lebih dari 9.000 orang, tepatnya 9.115.


Virus mematikan yang bergentayangan membuat aktivitas publik menjadi terbatas. Sekolah, kampus, kantor pabrik, sampai tempat hiburan tutup untuk menghindari penularan lebih lanjut.

Sejumlah negara bahkan sudah melakukan isolasi, tidak memperbolehkan warganya untuk keluar negeri dan tidak mengizinkan pendatang mancanegara. Ini sudah diterapkan di 26 negara anggota Uni Eropa.

Di beberapa negara bahkan lebih ekstrem lagi yaitu menerapkan karantina wilayah alias lockdown. Warga benar-benar tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan yang amat sangat mendesak sekali. Contoh negara yang melakukannya adalah Filipina dan Italia.

"Keputusan paling tepat saat ini adalah tetap di rumah. Masa depan berada di tangan kita semua. Tangan ini harus memikul tanggung jawab lebih besar dari sebelumnya," tegas Giuseppe Conte, Perdana Menteri Italia, seperti diberitakan Reuters.


Upaya untuk menyelamatkan nyawa dan masa depan memang prioritas pertama dan yang paling utama. Namun kebijakan menutup diri tersebut membuat roda perekonomian berjalan lambat, bahkan mungkin berhenti sama sekali.

Ini yang membuat prospek perekonomian global begitu suram karena tidak ada yang tahu sampai kapan penyebaran virus corona akan berhenti. Sepanjang virus masih menghantui, maka aktivitas ekonomi akan terhambat.

Kelesuan ini dialami oleh hampir seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Jadi, wajar saja kalau optimisme Gubernur Perry dan kolega berkurang.


(aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular