
Nasib Blok Minyak Raksasa: RI Susah Masuk, AS Jual Mahal?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 February 2020 14:19

Jakarta, CNBC Indonesia- Transisi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina tak kunjung menemui titik temu. Padahal Blok Rokan merupakan salah satu tulang punggung lifting minyak RI.
Produksinya terus menurun, sementara Pertamina sulit masuk untuk ngebor demi menjaga produksi. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat ini tengah mencari jalan keluar terkait hal ini.
"Sekarang sedang dicari berbagai solusi untuk itu, jadi dengan Pertamina dan Chevron sedang melanjutkan dengan diskusi," ungkapnya saat dijumpai di Kantor Kementerian ESDM, Selasa, (28/02/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan skenario yang bisa dilakukan yakni Chevron melakukan investasi. Saat ini pihaknya sedang menunggu proposal dari Chevron.
"Chevron sendiri yang akan invest. Sehingga di akhir project kita gimana mengkompensasi unrecovered cost sisa yang belum terkelola," jelasnya.
Kontrak dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan berakhir pada Agustus tahun 2021, namun pemerintah terus mendorong agar transisi bisa dilakukan tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat angkat bicara soal transisi Blok Rokan. Dirinya meminta agar transisi ini dipercepat. "Saya suruh pokonya dua tahun katanya itu, dipercepat," tandasnya di Kantor Kemenko Maritim, Jumat malam, (31/01/2020).
Pertamina menyebut PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) belum memberikan hasil kajian EOR, meski Pertamina baru bisa mengelola di Agustus 2021. Kajian EOR memakan waktu 4 tahun, dan formulanya tidak masuk cost recovery.
Terkait hal ini, Luhut meminta agar formula yang digunakan tetap milik Chevron meski tidak masuk ke dalam cost recovery.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya sulit untuk masuk ke Blok Rokan."Karena secara hukum kita memang akan melakukan pengelolaan Agustus 2021 konsesi masih dimiliki Rokan (Chevron) hari ini," ungkapnya saat dijumpai di Komisi VII DPR RI, Rabu (29/01/2020).
Pertamina menargetkan akan mengebor sebanyak 20 sumur di Blok Rokan tahun ini akan tergantung dari hasil kesepakatan dengan Chevron. Keterlibatan pemerintah berperan dalam transisi ini.
"Kita akan mengusahakan agar masa transisi itu Pertamina siap untuk melalukan pengelolaan. Masa transisi itu harus mengikuti aturan yang ada yang berlaku dan ini sedang dibahas dengan Kementerian ESDM dan dengan Chevron," imbuhnya.
(gus/gus) Next Article Transisi Rokan, Chevron Singgung Soal Investasi Pertamina
Produksinya terus menurun, sementara Pertamina sulit masuk untuk ngebor demi menjaga produksi. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat ini tengah mencari jalan keluar terkait hal ini.
"Sekarang sedang dicari berbagai solusi untuk itu, jadi dengan Pertamina dan Chevron sedang melanjutkan dengan diskusi," ungkapnya saat dijumpai di Kantor Kementerian ESDM, Selasa, (28/02/2020).
"Chevron sendiri yang akan invest. Sehingga di akhir project kita gimana mengkompensasi unrecovered cost sisa yang belum terkelola," jelasnya.
Kontrak dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan berakhir pada Agustus tahun 2021, namun pemerintah terus mendorong agar transisi bisa dilakukan tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat angkat bicara soal transisi Blok Rokan. Dirinya meminta agar transisi ini dipercepat. "Saya suruh pokonya dua tahun katanya itu, dipercepat," tandasnya di Kantor Kemenko Maritim, Jumat malam, (31/01/2020).
Pertamina menyebut PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) belum memberikan hasil kajian EOR, meski Pertamina baru bisa mengelola di Agustus 2021. Kajian EOR memakan waktu 4 tahun, dan formulanya tidak masuk cost recovery.
Terkait hal ini, Luhut meminta agar formula yang digunakan tetap milik Chevron meski tidak masuk ke dalam cost recovery.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya sulit untuk masuk ke Blok Rokan."Karena secara hukum kita memang akan melakukan pengelolaan Agustus 2021 konsesi masih dimiliki Rokan (Chevron) hari ini," ungkapnya saat dijumpai di Komisi VII DPR RI, Rabu (29/01/2020).
Pertamina menargetkan akan mengebor sebanyak 20 sumur di Blok Rokan tahun ini akan tergantung dari hasil kesepakatan dengan Chevron. Keterlibatan pemerintah berperan dalam transisi ini.
"Kita akan mengusahakan agar masa transisi itu Pertamina siap untuk melalukan pengelolaan. Masa transisi itu harus mengikuti aturan yang ada yang berlaku dan ini sedang dibahas dengan Kementerian ESDM dan dengan Chevron," imbuhnya.
(gus/gus) Next Article Transisi Rokan, Chevron Singgung Soal Investasi Pertamina
Most Popular