
Transisi Rokan Macet, Menko Luhut Geregetan Bukan Main!
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
31 January 2020 20:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Transisi Blok Rokan yang menjadi salah satu tulang punggung lifting minyak RI tak kunjung menemui titik temu. Kontrak dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan berakhir pada Agustus tahun 2021, namun pemerintah terus mendorong agar transisi bisa dilakukan tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal transisi Blok Rokan. Dirinya meminta agar transisi ini dipercepat. "Saya suruh pokonya dua tahun katanya itu, dipercepat," tandasnya di Kantor Kemenko Maritim, Jumat malam, (31/01/2020).
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara PT Pertamina (Persero) dan Komisi VII DPR RI, (29/01/2020) lalu, Pertamina menyebut PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) belum memberikan hasil kajian EOR, meski Pertamina baru bisa mengelola di Agustus 2021. Kajian EOR memakan waktu 4 tahun, dan formulanya tidak masuk cost recovery.
Terkait hal ini, Luhut meminta agar formula yang digunakan tetap milik Chevron meski tidak masuk ke dalam cost recovery. Menurutnya hal ini dibicarakan, bisa juga dengan skema business-to-business (B2B). "Saya bilang tadi supaya dibicarain daripada nyari-nyari yang lain," imbuhnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut PT Pertamina (Persero) tidak perlu mengulang dari awal terkait metode EOR yang akan digunakan di Blok Rokan. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan EOR di Blok Rokan nantinya akan dibuat plan of development (POD) sendiri.
"Ya kalau yang sudah di cost recovery pasti menjadi milik negara Republik Indonesia termasuk tekhnologinya," ungkapnya saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat, (31/01/2020).
Dwi masih mempertanyakan, terkait formula yang digunakan dalam EOR, apakah masuk dalam skema cost recovery atau tidak. "Saya belum cek apakah itu punya Chevron apakah punya grup Chevron lain tapi kalau menelitinya formula itu kemudian menjadi bagian dari cost recoverynya menjadi milik Pertamina," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan riset di lapangan mengenai EOR semuanya masuk ke dalam cost recovery. Sehingga saat Pertamina masuk Pertamina tinggal implementasi hasil research. EOR menurutnya terdiri dari macam-macam salah satunya chemical EOR atau injeksi kimia.
(gus) Next Article Bakal Hengkang, Chevron Berat Hati Investasi di Blok Rokan?
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal transisi Blok Rokan. Dirinya meminta agar transisi ini dipercepat. "Saya suruh pokonya dua tahun katanya itu, dipercepat," tandasnya di Kantor Kemenko Maritim, Jumat malam, (31/01/2020).
Terkait hal ini, Luhut meminta agar formula yang digunakan tetap milik Chevron meski tidak masuk ke dalam cost recovery. Menurutnya hal ini dibicarakan, bisa juga dengan skema business-to-business (B2B). "Saya bilang tadi supaya dibicarain daripada nyari-nyari yang lain," imbuhnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut PT Pertamina (Persero) tidak perlu mengulang dari awal terkait metode EOR yang akan digunakan di Blok Rokan. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan EOR di Blok Rokan nantinya akan dibuat plan of development (POD) sendiri.
"Ya kalau yang sudah di cost recovery pasti menjadi milik negara Republik Indonesia termasuk tekhnologinya," ungkapnya saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat, (31/01/2020).
Dwi masih mempertanyakan, terkait formula yang digunakan dalam EOR, apakah masuk dalam skema cost recovery atau tidak. "Saya belum cek apakah itu punya Chevron apakah punya grup Chevron lain tapi kalau menelitinya formula itu kemudian menjadi bagian dari cost recoverynya menjadi milik Pertamina," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan riset di lapangan mengenai EOR semuanya masuk ke dalam cost recovery. Sehingga saat Pertamina masuk Pertamina tinggal implementasi hasil research. EOR menurutnya terdiri dari macam-macam salah satunya chemical EOR atau injeksi kimia.
(gus) Next Article Bakal Hengkang, Chevron Berat Hati Investasi di Blok Rokan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular