
Chevron Bakal Kembali Bor Blok Rokan November 2020
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 March 2020 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disepakati Chevron akan melanjutkan investasi di Blok Rokan untuk menjaga produksi tidak semakin anjlok.
Menanggapi hal ini Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman mengatakan pengeboran paling cepat akan dilakukan pada November 2020 mendatang, menunggu pengadaan rig dan long lead items. "Target pemboran sampai Agustus 2021 menggunakan 5 hingga 10 rigs tergantung availability," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin, (23/03/2020).
Chevron akan mengebor sekitar 100 sumur menggunakan skema cost recovery. Sehingga saat berakhirnya kontrak Agustus 2021 mendatang PT Pertamina (Persero) tinggal melanjutkan saja pengeborannya.
"Paling tidak bisa membor kurang lebih 100 sumur dengan skema cost recovery normal seperti sekarang. Pada saat Pertamina masuk tinggal melanjutkan pemborannya," imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, soal produksi pihaknya hanya menahan laju decline sehingga tidak terlalu tajam. Nilai investasi juga belum bisa disampaikan karena masih dibahas dalalm revisi Work Program and Budgeting (WPNB) 2020.
"Terkait produksi, kita hanya menahan laju decline agar tidak terlalu tajam dan dapat dengan cepat diteruskan oleh Pertamina nantinya. Angkanya masih dibahas dalam revisi WP&B 2020 tergantung dimana sumur yang akan dibor," terangnya.
Sementara itu, Corporate Communications Manager PT Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan pihaknya terus melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait.
"PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) terus melakukan diskusi dengan pihak terkait untuk memastikan transisi blok Rokan yang selamat, andal, dan lancar di Agustus 2021," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat, (20/03/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan pihaknya berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna mengoptimalkan produksi minyak nasional. Kerjasama terus dilakukan dengan SKK Migas untuk menerjemahkan arahan dari pemerintah.
"Saat ini kami sedang bekerjasama dengan SKK Migas guna menerjemahkan arahan Pemerintah ke dalam kerangka teknis pelaksanaan," imbuhnya.
(gus) Next Article Transisi Rokan, Chevron Singgung Soal Investasi Pertamina
Menanggapi hal ini Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman mengatakan pengeboran paling cepat akan dilakukan pada November 2020 mendatang, menunggu pengadaan rig dan long lead items. "Target pemboran sampai Agustus 2021 menggunakan 5 hingga 10 rigs tergantung availability," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin, (23/03/2020).
Chevron akan mengebor sekitar 100 sumur menggunakan skema cost recovery. Sehingga saat berakhirnya kontrak Agustus 2021 mendatang PT Pertamina (Persero) tinggal melanjutkan saja pengeborannya.
Pilihan Redaksi |
Lebih lanjut dirinya mengatakan, soal produksi pihaknya hanya menahan laju decline sehingga tidak terlalu tajam. Nilai investasi juga belum bisa disampaikan karena masih dibahas dalalm revisi Work Program and Budgeting (WPNB) 2020.
"Terkait produksi, kita hanya menahan laju decline agar tidak terlalu tajam dan dapat dengan cepat diteruskan oleh Pertamina nantinya. Angkanya masih dibahas dalam revisi WP&B 2020 tergantung dimana sumur yang akan dibor," terangnya.
Sementara itu, Corporate Communications Manager PT Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan pihaknya terus melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait.
"PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) terus melakukan diskusi dengan pihak terkait untuk memastikan transisi blok Rokan yang selamat, andal, dan lancar di Agustus 2021," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat, (20/03/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan pihaknya berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna mengoptimalkan produksi minyak nasional. Kerjasama terus dilakukan dengan SKK Migas untuk menerjemahkan arahan dari pemerintah.
"Saat ini kami sedang bekerjasama dengan SKK Migas guna menerjemahkan arahan Pemerintah ke dalam kerangka teknis pelaksanaan," imbuhnya.
(gus) Next Article Transisi Rokan, Chevron Singgung Soal Investasi Pertamina
Most Popular