Bakal Hengkang, Chevron Berat Hati Investasi di Blok Rokan?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 March 2020 13:50
Menko Luhut bilang chevron bakal investasi sampai transisi kelar di blok Rokan, tapi jawaban Chvron masih samar-samar
Foto: REUTERS/Marco Bello/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyebut PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) bakal melanjutkan investasi di Blok Rokan sampai habis masa kontraknya Agustus 2021.

Menanggapi hal ini Corporate Communications Manager PT Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan pihaknya terus melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait.

"PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) terus melakukan diskusi dengan pihak terkait untuk memastikan transisi blok Rokan yang selamat, andal, dan lancar di Agustus 2021," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat, (20/03/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan pihaknya berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna mengoptimalkan produksi minyak nasional. Kerjasama terus dilakukan dengan SKK Migas untuk menerjemahkan arahan dari pemerintah.



"Saat ini kami sedang bekerjasama dengan SKK Migas guna menerjemahkan arahan Pemerintah ke dalam kerangka teknis pelaksanaan," imbuhnya.

Jawaban Chevron yang sama-samar ini agak beda dengan pernyataan Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah melakukan rapat dengan Chevron, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Luhut menyebut sudah terjadi kesepakatan bahwa Chevron akan melanjutkan proyek ini sampai habis masa kontrak. Keputusan ini dalam rangka menahan laju produksi Blok Rokan agar tidak semakin anjlok.

"Kemarin sudah rapat. Dengan Chevron dan SKK Migas dan ESDM. Kami sepakat bahwa Chevron akan meneruskan proyek ini sampai mereka selesai di Agustus tahun depan. Jadi, turunnya produksi bisa ditahan jangan sampai tajam sekali. Itu keputusan yang baik. Dan kami happy dengan itu," ungkap Luhut dalam konferensi pers, Rabu malam, (18/03/2020).

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan pemerintah akan turun tangan jika tak kunjung ditemui jalan keluar dari skema business to business (B2B) untuk transisi. 

"Kalau B2B belum bisa jalan nanti government yang mediasiin. Rokan awalnya merupakan bidding dari eksisting Chevron dan Pertamina yang kemudian tawaran Pertamina yang lebih menarik. Sehingga Pertamina ditunjuk sebagai kontraktor berikutnya. Maka saat transisi awalnya kita fokus ke B2B," ungkapnya, Selasa, (17/03/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Chevron Ogah Ngebor Lagi di Blok Minyak Raksasa RI, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular