
Selamat, Pak Jokowi! Impor Minyak Sudah Turun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2020 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlahan tetapi pasti, Indonesia mulai melepaskan ketergantungan dari impor migas. Meski neraca migas masih defisit, tetapi terlihat impor migas bergerak turun.
Hari ini, Bank Indonesia (BI) melaporkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terbaru. Pada kuartal IV-2019, NPI membukukan surplus sebesar US$ 4,28 miliar. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$ 46 juta.
Ini membuat NPI untuk keseluruhan 2019 menjadi surplus US$ 4,68 miliar. Juga jauh membaik ketimbang 2018 yang negatif US$ 7,13 miliar.
Â
Salah satu poin penting dalam perbaikan NPI adalah transaksi berjalan. Neraca ini memang masih mencatat defisit sebesar US$ 8,12 miliar atau 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2019. Sementara untuk keseluruhan 2019, transaksi berjalan membukukan defisit US$ 30,41 miliar (2,72% PDB), membaik ketimbang 2018 yang minus US$ 30,63 miliar (2,94% PDB).
"Perkembangan tersebut terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang yang mencatat surplus, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami defisit. Neraca perdagangan barang yang mencatat surplus dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan non-migas yang meningkat serta defisit neraca perdagangan migas yang menurun,"sebut keterangan tertulis BI.
Hari ini, Bank Indonesia (BI) melaporkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terbaru. Pada kuartal IV-2019, NPI membukukan surplus sebesar US$ 4,28 miliar. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$ 46 juta.
Ini membuat NPI untuk keseluruhan 2019 menjadi surplus US$ 4,68 miliar. Juga jauh membaik ketimbang 2018 yang negatif US$ 7,13 miliar.
Â
Salah satu poin penting dalam perbaikan NPI adalah transaksi berjalan. Neraca ini memang masih mencatat defisit sebesar US$ 8,12 miliar atau 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2019. Sementara untuk keseluruhan 2019, transaksi berjalan membukukan defisit US$ 30,41 miliar (2,72% PDB), membaik ketimbang 2018 yang minus US$ 30,63 miliar (2,94% PDB).
"Perkembangan tersebut terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang yang mencatat surplus, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami defisit. Neraca perdagangan barang yang mencatat surplus dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan non-migas yang meningkat serta defisit neraca perdagangan migas yang menurun,"sebut keterangan tertulis BI.
Next Page
Impor Minyak Sudah Turun
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular