Selamat, Pak Jokowi! Impor Minyak Sudah Turun

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2020 16:46
Impor Minyak Sudah Turun
Foto: Reuters
Sepanjang 2019, neraca migas masih defisit US$ 10,31 miliar. Memang minus, tetapi lebih baik ketimbang 2018 yang negatif US$ 11,4 miliar.

Perbaikan ini disebabkan oleh impor yang menurun. Sepanjang 2019, nilai impor migas Indonesia adalah US$ 22,3 miliar, turun signifikan dibandingkan 2018 yang sebesar US$ 29,02 miliar.

Untuk neraca gas, Indonesia masih mampu mempertahankan surplus US$ 4,8 miliar. Walau menipis ketimbang surplus tahun sebelumnya yaitu US$ 6,81 miliar.

Masalahnya memang ada di minyak. Produksi yang terus berkurang sementara permintaan bertambah membuat Indonesia harus menjadi negara net importir minyak sejak 2003.




Sepanjang 2019, neraca minyak membukukan defisit US$ 15,11 miliar dari hasil ekspor US$ 4,47 miliar sementara impor jadi pengurang sebesar US$ 19,58 miliar. Oke, memang masih defisit, tetapi membaik ketimbang 2018 di mana neraca minyak tekor US$ 18,21 miliar.

"Untuk keseluruhan tahun 2019, impor minyak terkontraksi 24,8% (yoy). Penurunan terjadi pada impor minyak mentah dan produk, sejalan dengan turunnya volume serta harga impor. Impor produk minyak turun signifikan dan terkontraksi sebesar 18,2% (yoy) sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam melakukan penerapan program biodiesel 20 (B-20) sehingga berhasil mengurangi impor solar hingga mencapai 90,8% (yoy). Kebijakan substitusi impor juga berhasil menurunkan impor minyak mentah," papar laporan BI.

Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk mengurangi impor migas, terutama minyak. Jika kebijakan yang sudah ada diterapkan secara konsisten, atau bahkan diperluas seperti menjadi B-30 sampai B-100, maka sangat mungkin defisit neraca migas bisa terus membaik.


Bisa surplus? Defisitnya berkurang dulu saja ya...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular