Iran Ancam Eropa, Trump: Hati-Hati!

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
18 January 2020 18:12
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya menegaskan bahwa tentara kedua pihak, AS & Eropa, tak akan aman bila tak segera angkat kaki dari kawasan itu.
Foto: Pangkalan militer AS Ain al-Asad di Irak jadi sasaran rudal Garda Revolusi Iran. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)
Jakarta, CNBC Indoensia - Iran kembali memberi peringatan keras terhadap Eropa terkait kehadirannya di Timur Tengah menyusul konflik Iran dan AS.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya menegaskan bahwa tentara kedua pihak, AS & Eropa, tak akan aman bila tak segera angkat kaki dari kawasan itu.

"Tentara AS tidak aman di kawasan ini hari ini dan pasukan Uni Eropa mungkin berada dalam bahaya besok," kata Rouhani sebagaimana dikutip CNBC International dari Reuters, Kamis (16/1/2020).

Rouhani menyebut AS dan Eropa telah melakukan banyak kesalahan pada negara tersebut sehingga harus meminta maaf atas "kejahatan-kejahatan" yang dilakukan di Teheran, termasuk pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada 3 Januari lalu, yang menyebabkan serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS dan sekutu 8 Januari kemarin.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah yang kali pertama muncul ke publik pasca serangan AS, juga mengecam Eropa yang memutuskan mengambil mekanisme penyelesaian perselisihan untuk menyikapi perjanjian nuklir dengan Iran.

Perjanjian nuklir ini, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) awalnya dilakukan Iran dengan sejumlah negara termasuk AS dan Uni Eropa di 2015.

"Sudah terbukti sekarang, setelah sekitar satu tahun, bahwa mereka (Eropa) adalah antek Amerika," kata Ayatollah, Jumat (17/1/2020).

Perjanjian ini sendiri sebenarnya sudah berlangsung selama beberapa tahun. Namun Iran frustasi karena AS kemudian menarik diri dari perjanjian di tahun 2018 dan menerapkan lagi sejumlah sanksi yang akhirnya menekan ekonomi negeri Iran.

Presiden AS Donald Trump geram atas pernyataan Ayatollah, termasuk ketika dia menyinggung Eropa. Ia meminta Ayatollah untuk berhati-hati dengan kata-kata yang diucapkannya di tengah ekonomi Iran yang hancur dan rakyatanya yang menderita.

"Apa yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' Iran, yang belum begitu Agung belakangan ini, memiliki beberapa hal buruk untuk dikatakan tentang Amerika Serikat dan Eropa," tulis Trump yang dikutip, Sabtu (18/1/2020).

Menurutnya, ucapan Ayatulloh yang menggambarkan Inggris, Prancis, dan Jerman sebagai antek Amerika adalah sebuah kesalahan.

(hps/hps) Next Article Perang Dagang AS-China Mereda, Kini Giliran "Perang" AS-Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular