Internasional

Heboh! Donald Trump vs Ayatollah Khamenei 'Perang' di Twitter

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
18 January 2020 12:48
Donald Trump menjawab sindiran Ayatollah Khamenei melalui akun Twitter
Foto: Presiden Donald Trump di acara penandatanganan perjanjian perdagangan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. ((AP Photo/Evan Vucci))
Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik antara Amerika Serikat dan Iran masih terus memanas. Bahkan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, terjebak "perang" di Twitter.

Semua berawal dari seruan Ayatollah Ali Khamenei yang menyerukan Amerika Serikat (AS) berhenti membunuh rakyatnya, Eropa sebagai antek AS dan "Membuat Iran Hebat Kembali". Bukan hanya itu, di hari yang sama, Khamenei melalui akun Twitter @Khamenei_ir juga membalas cuitan Trump yang diunggah di akun @realDonaldTrump seraya meng-capture pernyataan itu.


"Pemerintah AS yang jahat berulang kali mengatakan bahwa mereka berdiri di belakang penduduk Iran. Mereka berbohong. Jika Anda berdiri dekat masyarakat Iran, itu hanya untuk menusuk mereka di jantung dengan belati berbisa Anda. Tentu saja, sejauh ini Anda gagal melakukannya, & Anda pasti akan terus gagal," tulis akun tersebut.


Mendengar balasan ini, Trump pun langsung geram dan membalas lewat cuitan kepada Khamenei di Twitter.

"Dia yang disebut "Pemimpin Agung" Iran, tak terlihat Agung akhir-akhir ini, hal buruk ia katakan tengan Amerika Serikat dan Eropa. Ekonomi mereka hancur, dan rakyatnya menderita. Dia harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!," tulis Trump diakun Twitternya @realDonaldTrump.


Bukan hanya itu, satu jam kemudian, Trump juga membalas lagi Khamenei dengan dua cuitan. Pertama dalam bahasa Inggris dan kedua dalam bahasa Persia. Namun keduanya memiliki arti yang sama.

"Orang-orang mulia Iran - yang mencintai Amerika - pantas mendapatkan pemerintah yang lebih tertarik untuk membantu mereka mencapai impian mereka daripada membunuh mereka karena menuntut rasa hormat," tweeted Trump.


Ketegangan antara AS dan Iran sudah terjadi sejak awal Januari. Bahkan kedua negara sempat mengerahkan militernya untuk menyerang satu sama lain, pada 3 dan 8 Januari lalu.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Twitter Diminta Suspend Akun Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular