Internasional

Ragu Boeing Jatuh di Iran, Kanada: Kami Akan Buru Kebenaran!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 January 2020 14:10
Ragu Boeing Jatuh di Iran, Kanada: Kami Akan Buru Kebenaran!
Jakarta, CNBC Indonesia - Musibah jatuhnya pesawat Boeing 737 di Iran, pada Rabu kemarin (8/1/2020) membuat seluruh dunia tercengang, terlebih lagi Kanada. Sebab, sebanyak 63 dari 170 lebih penumpang yang menjadi korban pesawat itu adalah warga Kanada.

Menteri Luar Negeri Kanada, François-Philippe Champagne bahkan mengatakan jumlah korban masih mungkin bertambah. Pasalnya, informasi yang mereka terima belum lengkap.

Merespon kejadian ini, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pun mengeluarkan pernyataan resmi. Ia mengatakan pemerintahnya akan mencari tahu kebenaran dari kecelakaan yang terjadi.

"Sebanyak 138 penumpang dalam penerbangan itu terhubung ke Kanada. Di dalam penerbangan ada banyak siswa internasional yang belajar di universitas di Kanada. Pengantin baru dan keluarga Kanada yang terdiri dari empat orang juga dalam penerbangan." kata Trudeau, sebagaimana dikutip dari AP News, Kamis (9/1/2020).

Trudeau juga mengatakan pemerintahnya telah meminta untuk diperbolehkan menjadi bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat itu. Saat ini penyelidikan yang sedang dilakukan dipimpin Iran.

"Orang Kanada punya pertanyaan dan mereka pantas mendapat jawaban," kata Trudeau.

Namun, nampaknya upaya ini akan sulit dilakukan pemerintah Trudeau mengingat Kanada telah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Iran dalam delapan tahun terakhir. Kanada telah menutup kedutaan besarnya di Iran pada 2012.

Tapi, Kanada telah menawarkan bantuan teknis untuk melakukan investigasi di Iran. Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan telah menunjuk seorang ahli untuk memantau kemajuan penyelidikan yang dilakukan agen penerbangan sipil Iran.

Pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine International Airlines jatuh di sekitar Bandara Internasional Teheran, tak lama setelah lepas landas. Pesawat itu membawa 170 lebih penumpang dan tidak ada penumpang yang selamat dalam kecelakaan itu.

Pesawat ini teridentifikasi dengan nomor penerbangan Flight 752. Pesawat Boeing 737-800 ini terbang dari bandara Teheran menuju Kiev, ibu kota Ukraina. Menurut laporan media setempat, pesawat itu mengalami masalah teknis.

[Gambas:Video CNBC]




Namun, Pemerintah Kanada menyatakan ragu dengan kebenaran alasan jatuhnya pesawat. Hal ini dikarenakan pesawat itu jatuh tak lama setelah Presiden Iran Hassan Rouhani melayangkan ancaman pada Amerika Serikat (AS).

Rouhani berkicau via akun Twitter perihal peristiwa di Teluk Persia pada Juli 1988. Saat itu, Angkatan Laut AS secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah jet penumpang Iran dan menewaskan 290 orang.

Laporan itu juga datang tak lama setelah Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi serangan ke pangkalan udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu. Serangan itu merupakan balasan atas kematian pemimpin Pasukan Quds, sayap eksternal Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani, pekan lalu. Soleimani mati di tangan AS dalam sebuah serangan drone Jumat lalu.

"Sesuatu yang tidak biasa terjadi," kata Menteri Transportasi Marc Garneau.

Kecurigaannya ini diperkeruh oleh pihak Iran yang tidak mau menyerahkan kotak hitam dari pesawat yang jatuh ke pihak Boeing atau AS selaku produsen pesawat tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh, dilansir dari AFP, Rabu (8/1/2020). "Kami tidak akan memberikan kotak hitam ke produsen (Boeing) dan pihak Amerika," kata Ali.




Next Page
Kanada Ragu
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular