Luhut Mau Cepat-Cepat Ibu Kota Pindah: Akhir 2020 Dibangun!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 November 2019 15:00
Menko Luhut menginginkan proses pemindahan ibu kota bisa cepat.
Foto: Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar perencanaan pemindahan ibu kota dilakukan secara matang. Sehingga pembangunannya bisa cepat dikerjakan, yakni 3 tahun saja.

"Mempersiapkan semua mengenai perencanaan pemindahan. Kita sepakat perencanaan harus selesai setahun semua pemindahannya dengan matang sehingga pembangunan 3 tahun itu kan cukup," katanya di Kantor Bappenas, Jumat, (15/11/2019).

Luhut berharap konstruksi bisa dimulai pada akhir tahun 2020. Meski tidak menutup kemungkinan konstruksi akan dilaksanakan pada akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021.

"Kita berharap tahun depan udah mulai. Akhir tahun depan atau awal 2021," imbuhnya.



Sementara pembentukan badan otorita saat ini tengah berjalan. Rencana peraturan presiden (Perpres) nya saat ini tengah disiapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Suharso (Kepala Bappenas) akan laporan ke presiden hari Senin jadi kita lihat harus cepat," paparnya.

Untuk komposisi badan otorita, dirinya sepakat agar tidak di isi kalangan birokrat. Namun dari kalangan profesional agar pengerjaannya lebih cepat. Luhut juga belum tahu siapa kira-kira sosok yang tepat menjadi kepala otorita.

"Wah belum tahu," kata Luhut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menargetkan badan otorita akan terbentuk akhir tahun ini. "Iya Insy Allah (terbentuk)," harapnya.

Menurutnya badan otorita merupakan peraturan presiden (Perpres) dan tidak perlu dipayungi undang-undang. Perpres ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Dirinya berharap kepala badan otorita dari kalangan profesional. Nantinya kapala badan otorita akan bertanggungjawab langsung ke presiden.

"Mungkin bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) artinya bisa saja ASN bisa juga tidak ASN, tetapi setidak-tidaknya posisinya itu netral," katanya.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Pilih Orang-Orang Beken di Ibu Kota Baru, Ini Alasan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular