
Pak Jokowi, Benar Pengangguran Turun? Apa Jadi Driver Ojol?
Herdaru Purnomo & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 October 2019 06:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan terus membanggakan angka pengangguran yang turun.
Semua ini bisa dicapai Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang sedang sulit.
Berdasarkan realisasi RPJM 2014-2019, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,34% pada tahun 2018 dari 5,94% pada tahun 2014.
Namun, ternyata di balik angka tersebut ada hal yang harus diperhatikan.
"Perlu dicermati lebih jauh. Tingkat pengangguran turun tapi kok angka pengangguran dengan jenjang SMA ke atas atau hingga S1 itu naik. Jadi siapa yang bekerja? Nah tingkatan SD sampai SMP," kata Mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri saat berbincang dengan CNBC Indonesia pekan lalu.
Menurutnya, pemerintah tidak banyak menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan klasifikasi dan kualitas lulusan dengan pendidikan tinggi. Klasifikasi pekerjaan yang ada, sambung Chatib dari tingkat SD hingga SMP ini biasanya lebih kepada non-educated.
"Misalnya pekerjaan informal. Driver Ojol. Nah tamatan SD sampai SMP ini biasanya pekerjaan apa saja diambil. Bagaimana tamatan Universitas? Mana mau jadi tukang sapu kan?" terangnya.
"Jika tak mau terjebak di middle income trap maka pemerintah perlu menyediakan lapangan pekerjaan yang well educated. Harus di-create job baru di sektor formal," imbuhnya.
BERLANJUT KE HAL 2>>>
Semua ini bisa dicapai Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang sedang sulit.
Berdasarkan realisasi RPJM 2014-2019, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,34% pada tahun 2018 dari 5,94% pada tahun 2014.
Menurutnya, pemerintah tidak banyak menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan klasifikasi dan kualitas lulusan dengan pendidikan tinggi. Klasifikasi pekerjaan yang ada, sambung Chatib dari tingkat SD hingga SMP ini biasanya lebih kepada non-educated.
"Misalnya pekerjaan informal. Driver Ojol. Nah tamatan SD sampai SMP ini biasanya pekerjaan apa saja diambil. Bagaimana tamatan Universitas? Mana mau jadi tukang sapu kan?" terangnya.
"Jika tak mau terjebak di middle income trap maka pemerintah perlu menyediakan lapangan pekerjaan yang well educated. Harus di-create job baru di sektor formal," imbuhnya.
BERLANJUT KE HAL 2>>>
Next Page
Fakta Pekerja Informal RI
Pages
Most Popular