
Penyumbang Pengangguran Tertinggi, Jumlah SMK Kok Ditambah?
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
07 October 2019 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Lulusan SMK selama ini kurang banyak diserap ke dunia kerja. Hal ini diakui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Ia mengatakan, rendahnya tingkat keterserapan lulusan SMK di dunia kerja merupakan sebuah fakta. Sehingga Presiden Joko Widodo, menurtunya mengambil kebijakan yaitu melakukan revitalisasi SMK.
"Dasarnya Inpres 9/2016 tentang revitalisasi SMK. Diharapkan jumlah SMK diperbanyak dibanding SMA, lulusan masuk ke dunia kerja sesuai tuntutan dunia kerja produktif untuk 4.0," kata Muhadjir seusai rakor Vokasi di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (7/10/2019).
Ia mengatakan, dunia kerja tidak mungkin siap untuk menyerap langsung siswa SMK, karena itu siswa akan melakukan pre-service training atau pelatihan kerja.
Saat ini total SMK di seluruh Indonesia sekitar 14 ribu sekolah. Secara bertahap, pemerintah akan merevitalisasi 5.000 SMK sampai tahun 2025. Tahun ini sudah ada 300 SMK yang direvitalisasi.
Dalam revitalisasi ini, siswa SMK akan difokuskan untuk terserap di bidang pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman, dan energi pertambangan.
Selain itu, siswa akan diberikan sertifikasi sesuai masing-masing bidang. Untuk tenaga pengajar akan diambil dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang yang dibutuhkan untuk dunia kerja. Kurikulum pelajaran pun akan ditentukan oleh dunia usaha agar lulusan ini dapat terserap banyak.
"Anak-anak SMK sekarang di samping nanti mendapat ijazah yang penting dia mendapat sertifikat kemahiran. Dan sertifikat kemahiran ini benar-benar terstandard baik dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) maupun standar internasional sesuai bidangnya," kata Muhadjir.
Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pada Februari 2019 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,01%. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, naik 2,24 juta oran dibanding Februari 2018. Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,12 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 50 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019.
"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,63 persen," jelas BPS dalam laporannya.
(hoi/hoi) Next Article Mendikbud Tak Jamin Lulusan SMK 100% Bisa Kerja
Ia mengatakan, rendahnya tingkat keterserapan lulusan SMK di dunia kerja merupakan sebuah fakta. Sehingga Presiden Joko Widodo, menurtunya mengambil kebijakan yaitu melakukan revitalisasi SMK.
"Dasarnya Inpres 9/2016 tentang revitalisasi SMK. Diharapkan jumlah SMK diperbanyak dibanding SMA, lulusan masuk ke dunia kerja sesuai tuntutan dunia kerja produktif untuk 4.0," kata Muhadjir seusai rakor Vokasi di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (7/10/2019).
Ia mengatakan, dunia kerja tidak mungkin siap untuk menyerap langsung siswa SMK, karena itu siswa akan melakukan pre-service training atau pelatihan kerja.
Saat ini total SMK di seluruh Indonesia sekitar 14 ribu sekolah. Secara bertahap, pemerintah akan merevitalisasi 5.000 SMK sampai tahun 2025. Tahun ini sudah ada 300 SMK yang direvitalisasi.
Dalam revitalisasi ini, siswa SMK akan difokuskan untuk terserap di bidang pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman, dan energi pertambangan.
Selain itu, siswa akan diberikan sertifikasi sesuai masing-masing bidang. Untuk tenaga pengajar akan diambil dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang yang dibutuhkan untuk dunia kerja. Kurikulum pelajaran pun akan ditentukan oleh dunia usaha agar lulusan ini dapat terserap banyak.
"Anak-anak SMK sekarang di samping nanti mendapat ijazah yang penting dia mendapat sertifikat kemahiran. Dan sertifikat kemahiran ini benar-benar terstandard baik dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) maupun standar internasional sesuai bidangnya," kata Muhadjir.
Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pada Februari 2019 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,01%. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, naik 2,24 juta oran dibanding Februari 2018. Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,12 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 50 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019.
"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,63 persen," jelas BPS dalam laporannya.
(hoi/hoi) Next Article Mendikbud Tak Jamin Lulusan SMK 100% Bisa Kerja
Most Popular