Bos Sriwijaya Air Dipecat, Garuda Tak Diajak Berunding

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 September 2019 08:57
Garuda Indonesia Group akan meminta manajemen Sriwijaya Air bertemu untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi
Foto: Pemasangan Logo Garuda Indonesia di Badan Pesawat Sriwijaya Air (Monica Wareza/CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Komisaris Sriwijaya Air memutuskan untuk melakukan perombakan di jajaran direksi. Keputusan itu tertera dalam Surat Pemberitahuan dengan Nomor: 001/Plt.DZ/ET/SJ/IX/2019 yang diperoleh CNBC Indonesia, Selasa (10/9/2019).

Manajemen melakukan pemberhentian sementara terhadap Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul. Tidak hanya itu, manajemen juga memberhentikan Direktur SDM dan Pelayaan Sriwijaya Air Harkandri M Dahler dan Direktur Komersial Sriwijaya Air Joseph Tendean.

Kemudian, dewan komisaris juga memutuskan untuk mengangkat Anthony Raimond Tampubolon selaku Pelaksana Tugas Direktur Utama, Pelaksana Direktur SDM dan Pelayanan, dan Pelaksana Tigas Direktur Komersial.

Dalam surat juga disampaikan Anthony Raimond memberikan surat kuasa kepada Robert D Waloni sebagai pelaksana tugas harian Direktur Utama dan surat kuasa kepada Rifai sebagai pelaksana tugas harian Direktur Komersial PT Sriwijaya Air.

Sederet keputusan tersebut berlaku per Senin (9/9/2019). CNBC Indonesia sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada Joseph Adriaan Saul terkait perombakan ini.

Namun, panggilan telepon dan pesan singkat CNBC Indonesia tidak direspons. Upaya konfirmasi ke Senior Manager of Corporate Communications Sriwijaya Air Retri Maya pun setali tiga uang. Tidak ada konfirmasi dari Retri terkait perombakan direksi tersebut.

Secara terpisah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberikan pernyataan perihal langkah Dewan Komisaris PT Sriwijaya Air yang merombak jajaran direksi. Pasalnya, Garuda tak diajak berunding.

Padahal, Garuda Indonesia Group melalui anak usahanya PT Citilink Indonesia, mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. Hal ini direalisasikan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air.

KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018. Berkaitan dengan masih berlakunya kerja sama tersebut, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan bilang akan meminta klarifikasi terkait perombakan direksi Sriwijaya Air.

"Sehubungan dengan perubahan pengurus perseroan di Sriwijaya, Garuda Indonesia Group belum menerima pemberitahuan resmi dari pemegang saham SJ," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Oleh karena itu, Ikhsan menyebut manajemen Garuda Indonesia Group akan meminta manajemen Sriwijaya Air bertemu untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi. Pertemuan dijadwalkan berlangsung pada Rabu (11/9/2019) hari ini.

Jajaran Direksi Dirombak, Dirut Sriwijaya Diberhentikan

[Gambas:Video CNBC]

Pihak Citilink Indonesia telah mengirimkan surat kepada para pemegang saham Sriwijaya Air. CNBC Indonesia berhasil memperoleh Surat bernomor: Citilink/JKTDZQG/LRT-20243/0919.

Surat tersebut ditujukan kepada Hendry Lie, Lie Chandra, Johanes Bundjamin, Andy Halim, dan Fandy Lingga sebagai perwakilan pemegang saham Sriwijaya Air. Surat yang ditandatangani langsung Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra itu meminta pada pemegang saham memberikan penjelasan.

Dalam surat tersebut tertuang pula bahwa permintaan ini juga berdasarkan atas arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rencananya, rapat tersebut juga akan dihadiri perwakilan dari BNI, Pertamina, dan GMF.
(hps/hps) Next Article 'Garuda-Sriwijaya Cerai, Jangan Sampai Rugikan Penumpang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular