Tumpahan Minyak di Karawang Hasilkan 17.830 Karung Limbah

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
29 July 2019 13:09
ESDM mengumumkan progres penangangan tumpahan minyak Pertamina di Laut Jawa, hasilkan belasan ribu karung limbah.
Foto: Kondisi Kawasan desa Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, yang tercemar tumpahan minyak akibat bocornya pipa Pertamina Rabu (24/7). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sudah melakukan beragam upaya menanggulangi insiden tumpahan minyak (oil spil) Pertamina di Karawang. Sebagai penanganan dampak eksternal, sudah diperoleh 17.830 karung limbah di wilayah Karawang dan Bekasi.

"Pengelolaan limbah di wilayah Karawang dan Bekasi diperoleh 17.830karung. Untuk penanggulangan tumpahan minyak di shoreline sudah dipasang Oil boom onshore sebanyak 1.430 meter, dan melanjutkan pembersihan limbah di area mangrove," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Senin (29/7/2019).



Tumpahan minyak Pertamina terjadi sejak 12 Juli lalu pukul 1.30 dini hari saat dilakukan re-entry dari drilling activity di sumur YYA 1. Sejauh ini, pola sebaran oil spill tetap ke arah Barat, dengan potensi panjang pesisir terdampak 52 Mil.

Sebanyak 8 Desa di Karawang, 2 Desa di Bekasi, dan 7 Pantai ditemukan tumpahan minyak. Secara paralel, kata Djoko berdasarkan laporan, tim mulai membuat rencana penanganan dampak masyarakat dan lingkungan 3 bulan ke depan

"Semua kru dan tim kita tambah terus baik yang tangani oil spill danuntuk penutupan sumur. Para ahli sudah didatangkan baik lokal dan asing. Dari Boots and Coots-Haliburton," tutur Djoko.

Upaya lain yang sudah dilakukan diantaranya memonitor efektivitas Static Boom. Melanjutkan recovery minyak di Static Boom dengan Skimmer sebanyak 6 unit (2 unit di Victory, 1 unit di Dunamos, 1 unit di Garuda, dan 2 di Transko Andalas). Total limbah terkumpul 7.000 liter, 32 trash bag, yang diangkat dan dikirim ke darat sebanyak 9.250 kg.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan sebisa mungkin tumpahan minyak tidak terbawa ke pantai. Oil boom akan diperbanyak dan minyak bisa disedot guna mengurangi dampak.

"Oil boom diperbanyak, di sana mestinya bisa disedot, supaya bisa kurangi dampak tadi. Target jangan sampai minyak terbawa ke pantai. Ada upaya upaya lebih keras lagi ke depan," ungkapnya hari ini.

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar menyatakan penanganan terhadap tumpahan minyak ini menjadi tanggung jawab Pertamina. Sementara, untuk relieve well menjadi tanggung jawab Boots and Coots-Haliburton.

"Ini tanggung jawab Pertamina. Untuk Boots and Coots-Haliburton untuk relieve well Penanganan oil spill di surface itu tanggung jawab Pertamina. Setelah tajak baru tahu di mana intercept-nya," kata Sukandar.

Berdasarkan laporan, approval location sudah didapatkan dari marine warranty survey di YYA-1RW. Rig Soehanah on progress pre-load di lokasi di area YYA-1RW. Final program trajectory & drilling program oleh Booth & Coot status 95 %.

Peer review akan dilakukan tanggal 29 Juli 2019. Tajak (drive hammer conductor) diharapkan mulai tanggal 2 Agustus 2019 dimulai drive conductor 30".

Penampung tumpahan minyak dengan tandon dilengkapi pelampung sebanyak 45 unit berada di Marunda jetty, 5 unit telah berada di seapup. Dry test ROV jenis Falcon DR telah dilakukan. Persiapan untuk seafastening ROV dan peralatan pendukung di kapal PETEKA 5401.


(gus) Next Article Tangani Tumpahan Minyak, Ini Cara yang Dilakukan Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular