Diisi Anak Muda, Kabinet Jokowi II: Kabinet Kerja Keras?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 July 2019 14:24
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menutup kemungkinan untuk mengisi jajaran kabinetnya dengan anak-anak muda
Foto: Presiden RI Joko Widodo tinjau uji coba MRT Jakarta dengan para Menteri Kabinet Kerja. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menutup kemungkinan untuk mengisi jajaran kabinetnya dengan anak-anak muda, seperti yang sudah dilakukan sejumlah negara.

Kriteria anak muda yang diinginkan Jokowi adalah eksekutor handal yang memiliki manajerial yang kompeten, dinamis, fleksibel, serta mampu mengikuti perubahan zaman dengan cepat.

"Itu ada di anak-anak muda," kata Jokowi dalam sebuah wawancara di Kompas, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2019).

Keberadaan anak muda di kursi para menteri, tentu akan mengubah struktur internal menteri Kabinet Kerja yang usianya sudah tak lagi muda. Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, menteri termuda yang dimiliki Jokowi adalah Puan Maharani.

Perempuan yang dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan saat masih berusia 41 tahun. Sementara sisanya, rata-rata usia para menteri berada di atas kepala empat.

Rencana kepala negara merekrut anak muda ini pun mematik pertanyaan, apakah akan ada perubahan nama kabinet baru yang diisi oleh anak-anak muda pada periode kedua pemerintahannya?

Beberapa waktu lalu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Buya Ahmad Syafii mengusulkan kepada Jokowi untuk membentuk zaken kabinet.

Zaken kabinet merupakan susunan para menteri-menteri pembantu presiden yang diisi oleh para teknokrat atau kaum profesional dalam bidangnya masing-masing agar betul-betul dapat merumuskan persoalan bangsa tanpa campur tangan kepentingan.

"Kabinet yang lalu [sekarang] ini menurut saya banyak bolongnya," kata Buya, pada awal Mei lalu.

Zaken kabinet sejatinya pernah muncul di medio 1957 hingga 1959, setelah negara mengalami ketidakstabilan, menurut makalah berjudul Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Masa Kabinet Djuanda 1957 - 1959 yang ditulis Febta Pratama Aman.

Adapun kabinet pemerintahan Jokowi - JK saat ini dinamai Kabinet Kerja yang berasal dari kalangan profesional maupun usulan sejumah partai koalisi pendukung. Kabinet ini diisi oleh 4 menteri koordinator dan 30 menteri.

Saat mengumumkan jajaran menterinya, Jokowi memiliki alasan yang kuat menggunakan nama Kabinet Kerja. Menurutnya, nama tersebut memberikan penekanan khusus kepada para menteri.

"Implementasi Trisakti untuk memberikan kesan bahwa kabinet harus bekerja," tegas Jokowi kala itu.

Mungkinkah nama kabinet pemerintahan Jokowi jilid dua akan berubah menjadi Kabinet Kerja Keras? Mengingat para anak muda nantinya lebih 'workaholic' dan ambisius. Kita tunggu saja




(dru) Next Article Jajaran Menteri Termuda di Belahan Dunia, Umurnya 22 Tahun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular