Buwas Siap Mundur dari Dirut Perum Bulog, Asal...
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
03 July 2019 09:47
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan siap mengundurkan diri dari jabatannya jika Kementerian Sosial mampu mengelola program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Saya bangga dengan Mensos kalau bisa mengambilalih [BNPT]. Hormat saya. Kalau perlu, saya janji, kalau bisa ambilalih 1000 persen saya mundur dari Dirut Bulog," kata Budi Waseso saat halalbihalal di Bulog Corporate University, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Ia mengaku tidak memiliki kepentingan apapun untuk terus bertahan di jabatannya. Budi Waseso yang biasa disapa Buwas mengatakan hanya bekerja untuk negara.
BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong KUBE PKH (Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan), atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan bank-bank milik pemerintah (Himbara).
Kemensos, dalam situsnya mengungkapkan, program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.
Buwas mengatakan, terkait dengan BPNT, Bulog perlu kepastian dalam menyuplai 2,5 juta ton. Jika tidak segera disalurkan, beras terancam busuk. Jika pun dikomersialkan, Buwas mengatakan siap untuk melakukannya.
Sebelumnya, Kemensos membuka kemungkinan kerja sama BPNT dengan Bulog. Kerja sama ini dimaksudkan agar stok beras Bulog dapat tersalurkan tidak busuk.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengatakan bahwa Bulog bisa menjadi pemasok beras untuk program BPNT. Namun, Bulog juga harus berkompetisi dengan penyalur beras lainnya secara kualitas.
Sebelum menjabat di Bulog, Buwas pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polsi pada Januari 2015, kemudian menjabat sebagai Kepala BNN pada September tahun 2015. Buwas ditugaskan sebagai Direktur Utama Perum Bulog terhitung sejak 27 April 2018.
Buka-bukaan Buwas soal pencari rente dan impor pangan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Bulog Jual Beras di Ritel Modern, Nasib Pedagang Kecil Piye?
"Saya bangga dengan Mensos kalau bisa mengambilalih [BNPT]. Hormat saya. Kalau perlu, saya janji, kalau bisa ambilalih 1000 persen saya mundur dari Dirut Bulog," kata Budi Waseso saat halalbihalal di Bulog Corporate University, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Ia mengaku tidak memiliki kepentingan apapun untuk terus bertahan di jabatannya. Budi Waseso yang biasa disapa Buwas mengatakan hanya bekerja untuk negara.
BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong KUBE PKH (Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan), atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan bank-bank milik pemerintah (Himbara).
Kemensos, dalam situsnya mengungkapkan, program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.
Buwas mengatakan, terkait dengan BPNT, Bulog perlu kepastian dalam menyuplai 2,5 juta ton. Jika tidak segera disalurkan, beras terancam busuk. Jika pun dikomersialkan, Buwas mengatakan siap untuk melakukannya.
Sebelumnya, Kemensos membuka kemungkinan kerja sama BPNT dengan Bulog. Kerja sama ini dimaksudkan agar stok beras Bulog dapat tersalurkan tidak busuk.
Sebelum menjabat di Bulog, Buwas pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polsi pada Januari 2015, kemudian menjabat sebagai Kepala BNN pada September tahun 2015. Buwas ditugaskan sebagai Direktur Utama Perum Bulog terhitung sejak 27 April 2018.
Buka-bukaan Buwas soal pencari rente dan impor pangan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Bulog Jual Beras di Ritel Modern, Nasib Pedagang Kecil Piye?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular