Selain China, UE sampai Jepang Ditantang Trump Perang Dagang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 May 2019 14:51
Selain China, UE sampai Jepang Ditantang Trump Perang Dagang
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang dengan China yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata bukan satu-satunya konflik yang ada antara negara adidaya itu dengan mitra dagang utamanya.

Trump, yang berkampanye pada tahun 2016 untuk menindak apa yang ia sebut sebagai praktik dagang tidak adil, telah memicu perang dagang di lebih banyak negara. Melansir CNBC International, Selasa (14/5/2019), negara yang terlibat perselisihan dagang dengannya di antaranya adalah Kanada dan Meksiko hingga Uni Eropa (UE) dan Jepang.

Semua perang dagang itu terjadi menjelang pemilihan umum presiden pada 2020 mendatang, dan ini memaksa Trump untuk memperbaiki kembali hubungan dagang AS dengan mitranya itu.

Trump menghadapi jalan yang sulit untuk menindaklanjuti agenda perdagangannya sambil menghindari kerugian terhadap ekonomi AS yang kuat.


Dia harus memutuskan apakah akan mengenakan bea masuk terhadap US$325 miliar produk China yang belum terkena bea impor. Dia juga ingin membuat pembaruan pada Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), tetapi beberapa anggota parlemen ingin Trump menghapuskan tarif impor baja dan aluminium pada Kanada dan Meksiko sebelum mereka menyetujui kesepakatan itu.

Trump sudah mengenakan bea impor baja dan aluminium terhadap Uni Eropa (UE). Dalam beberapa hari mendatang, Trump akan memutuskan apakah dia akan mengenakan bea masuk pada mobil Eropa. UE dapat membalas jika Trump merealisasikan ancamannya.

Berikut adalah beberapa negara yang terlibat perang dagang dengan Trump.

BERLANJUT KE HALAMAN 2

Beijing melepaskan serangan terbaru dalam konflik ekonominya, Senin, dengan menaikkan tarif impor atas barang-barang AS senilai US$60 miliar hingga 25%. Balasan itu diluncurkan China setelah pemerintahan Trump menaikkan bea masuk atas produk-produk China senilai US$200 miliar.

Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif impor pada barang-barang China senilai US$250 miliar sejauh ini. Sementara China telah mengenakan bea atas berbagai produk dari Amerika Serikat senilai US$110 miliar.



Namun, konflik itu masih dapat meluas ke lebih banyak sektor setelah China membalas. Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 25% atas barang-barang China senilai US$ 325 miliar yang masih belum dikenai bea masuk. Dia mengatakan, Senin, bahwa dirinya belum memutuskan apakah akan menerapkan bea masuk itu.

Trump berharap bea impor akan mampu memaksa China mencapai kesepakatan dagang. Tetapi semakin lama konflik berlanjut, justru semakin merugikan konsumen dan bisnis Amerika. Para petani, yang merupakan pendukung politik utama Trump, telah menderita akibat menurunnya harga panen yang sebagian disebabkan oleh perang dagang.

"Sentimen di negara pertanian semakin suram dari hari ke hari. Kesabaran kami berkurang, keuangan kami sulit, dan tekanan dari berbulan-bulan hidup dengan konsekuensi dari tarif ini semakin meningkat," kata John Heisdorffer, ketua American Soybean Association, dalam sebuah pernyataan, Senin.

Pemerintahan Trump masih berharap dapat menyelamatkan perjanjian perdagangan. Pada hari Senin, Trump mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan G-20 di Jepang bulan depan. Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga mengatakan kepada CNBC bahwa pembicaraan dagang dengan China sedang berlangsung.


BERLANJUT KE HALAMAN 3


Tahun lalu, pemerintahan Trump juga menjatuhkan bea masuk 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium ke negara tetangganya, Kanada dan Meksiko, yang langsung membalas.

Kanada membalas dengan mengenakan bea impor atas ekspor AS senilai lebih dari US$12 miliar, termasuk wiski dan sirup maple. Meksiko juga mengenakan bea impor pada barang-barang Amerika senilai sekitar US$3 miliar.

Selain China, EU sampai Jepang Ditantang Trump Perang DagangFoto: Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menghadiri upacara penandatanganan USMCA sebelum pertemuan para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Kevin Lamarque

Kedua negara dilaporkan telah mempertimbangkan tindakan pembalasan baru untuk menekan AS agar membatalkan bea masuk pada baja.

Kongres, dan khususnya Dewan yang dikuasai Demokrat, telah tidak menunjukkan ketergesa-gesaan dalam upaya meratifikasi perjanjian pembaruan untuk NAFTA, yang oleh Trump dijuluki Perjanjian Amerika Serikat Meksiko Kanada (USMCA). Pemerintahan Trump dan pemerintah Meksiko dan Kanada telah mendorong ratifikasi secepat mungkin pada musim panas ini.


Bea impor telah menghalangi kemajuan menuju kesepakatan. Ketua Komite Keuangan Senat Chuck Grassley, Perwakilan Iowa, telah mendorong presiden untuk menghapuskan bea masuknya sebelum Kongres meratifikasi perjanjian tersebut.

Trump sejauh ini menunjukkan keengganan untuk memangkas tarif impornya.


BERLANJUT KE HALAMAN 4


AS dan UE berupaya menghindari eskalasi dalam konflik perdagangan terbatas mereka. Tahun lalu, setelah Trump mengenakan bea impor terhadap baja dan aluminium dari blok Eropa, UE memungut bea masuk atas beberapa produk AS senilai US$2,4 miliar seperti wiski dan sepeda motor Harley Davidson.

Trump memiliki tenggat waktu hingga 18 Mei untuk memutuskan apakah akan mengenakan bea masuk pada mobil Eropa senilai US$53 miliar.



Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstroem berpendapat bahwa pemerintahan Trump dapat menunda batas waktu karena tengah berfokus pada penandatanganan kesepakatan dengan China.

UE telah menyiapkan putaran pembalasan berikutnya untuk diterapkan jika Trump memberlakukan bea masuk otomotifnya.

Selain China, EU sampai Jepang Ditantang Trump Perang DagangFoto: Harley Davidson (REUTERS/Philippe Wojazer)

Pemerintahan Trump juga berharap dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan UE, tetapi para pejabat yang mewakili blok mengatakan mereka tidak mau mengadakan negosiasi di bawah ancaman pengenaan bea masuk.


BERLANJUT KE HALAMAN 5


Pemerintahan Trump harus menangani perundingan perdagangan lainnya saat tengah berupaya menyelesaikan konfliknya dengan China, negara Amerika Utara, dan Uni Eropa.

Gedung Putih berharap akan mencapai kesepakatan perdagangan bilateral dengan Jepang agar dapat meningkatkan akses pertanian AS ke negara itu dan menghentikan ancaman tarif impor AS pada mobil-mobil buatan Jepang.

Trump menerapkan bea impor untuk mencapai kesepakatan langsung dengan Jepang setelah ia menarik diri dari perjanjian 12 negara, Trans-Pacific Partnership, tak lama setelah ia menjabat pada tahun 2017.

Trump juga berharap dapat membuat perjanjian perdagangan baru dengan Inggris. Inggris telah mengalami penundaan dalam rencananya untuk meninggalkan Uni Eropa, yang sebelumnya diperkirakan akan terjadi pada akhir Maret.

Trump kemungkinan akan membahas isu perdagangan ketika ia mengunjungi Inggris pada Juni mendatang.
Next Page
China
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular