Walah! China Serang Balik AS, Trump Ngamuk di Twitter

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 May 2019 12:05
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya terhadap China menyusul kandasnya perjanjian dagang kedua negara.
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara tentang krisis di Venezuela saat berkunjung ke Florida International University di Miami, Florida, AS, 18 Februari 2019. REUTERS / Kevin Lamarque
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya terhadapĀ China menyusul kandasnya perjanjian dagang yang disebut-sebut nyaris rampung.

Beijing, Senin (13/5/2019) malam, mengumumkan akan menaikkan bea impor terhadap berbagai produk AS senilai US$60 miliar pada 1 Juni mendatang. Langkah ini diambil menyusul keputusan pemerintahan Trump yang menaikkan bea masuk terhadap barang-barang China Jumat pekan lalu.



Mantan taipan properti itu meluncurkan serangkaian kicauan di Twitter yang berisi kecaman terhadap China dan pemimpinnya, Presiden Xi Jinping.

"Saya secara terbuka mengatakan kepada Presiden Xi dan seluruh rekan saya di China bahwa China akan sangat terpukul bila Anda tidak membuat kesepakatan karena berbagai perusahaan akan terpaksa meninggalkan China dan memilih negara lain," kicaunya, Senin.

"Terlalu mahal untuk berbelanja di China. Anda telah memiliki kesepakatan yang sangat baik, hampir selesai, dan Anda mundur!" tambahnya.


Ia juga membantah bahwa kenaikan bea impor yang diterapkan pemerintahannya tidak merugikan AS sebagaimana yang diproyeksikan sejumlah pihak.

"Pertumbuhan PDB kuartal pertama sebesar 3,2% yang lebih baik dari perkiraan sebagian besar terbantu oleh bea impor dari China. Beberapa orang tidak paham akan hal itu!" tulis Trump.



Dalam serangkaian twit beberapa jam kemudian, sang presiden kembali menegaskan kenaikan bea masuk yang ia terapkan hanya akan merugikan China dan tidak akan berdampak pada konsumen dalam negeri di AS.

"Tidak ada alasan bagi konsumen AS untuk membayar tarif impor yang berlaku terhadap China hari ini," ujarnya.


"Selain itu, bea impor dapat sepenuhnya dihindari bila Anda membeli produk dari negara-negara yang tidak dikenai tarif masuk atau Anda membeli produk di dalam negeri AS. Tidak ada bea masuk yang dikenakan," tambahnya.

"Banyak perusahaan yang dikenai bea impor akan meninggalkan China dan pindah ke Vietnam atau negara-negara lainnya di Asia. Itulah mengapa China sangat ingin membuat kesepakatan! Tidak akan ada pihak yang mau berbisnis dengan China. Sangat buruk untuk China, sangat baik bagi AS!" kata Trump.

China Serang Balik AS, Trump Mengamuk di TwitterFoto: Kicauan Donald Trump mengenai perang dagang, Senin (13/5/2019). (Foto: Twitter)

Presiden AS ini memang dikenal sangat vokal dan menjadikan akun Twitter pribadinya sebagai sarana utama untuk berkomunikasi kepada publik. Beberapa kali kicauannya mengguncang pasar keuangan global atau merontokkan harga komoditas penting dunia.

Bahkan, rencana kenaikan bea impor terhadap China pun kali pertama ia sampaikan dalam salah satu kicauannya Minggu pekan lalu.
(dru) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular