Boeing Ternyata Sudah Tahu 737 MAX Bermasalah Sejak Lama

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 May 2019 11:35
Insinyur Boeing telah mengidentifikasi kesalahan dalam sistem peringatan pilot pada pesawat 737 MAX-nya pada 2017, setahun sebelum kecelakaan Lion Air.
Foto: Pesawat Boeing 737 MAX 8 Air TUI Group sedang dirakit di Pabrik Perakitan Renton milik Boeing Co. di Renton, Washington, Inggris (AP/Ted S. Warren)
Washington, CNBC Indonesia - Insinyur Boeing telah mengidentifikasi kesalahan dalam sistem peringatan pilot pada pesawat 737 MAX-nya pada 2017, setahun sebelum kecelakaan Lion Air yang mematikan terjadi. Demikian disampaikan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu, Minggu (6/5/2019).

Namun, Boeing mengatakan jajaran manajemennya tidak mengetahui masalah ini sampai kecelakaan yang menewaskan 189 orang di Indonesia terjadi dan sampai pesawat dilarang terbang setelah pesawat sejenis milik Ethiopian Airlines jatuh beberapa bulan kemudian. Dalam kecelakaan di Ethiopia ini 157 orang tewas.

"Pada 2017, dalam beberapa bulan setelah memulai pengiriman 737 MAX, para insinyur di Boeing mengidentifikasi bahwa tampilan (display) perangkat lunak sistem 737 MAX tidak memenuhi persyaratan untuk indikator AOA Disagree," kata Boeing dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP.

Menurut Boeing, peralatan yang seharusnya menjadi standar keselamatan, yang berfungsi memberitahu pilot tentang kondisi indikator angle of attack (AOA), sebenarnya tidak aktif di pesawat, kecuali indikator opsional tambahan ini dibeli oleh maskapai.


Indikator AOA adalah alat yang berfungsi untuk mengukur sudut pesawat terhadap arah udara, untuk mencegah keadaan macet (stall).

Mengutip AFPLion Air dan Ethiopian Airlines tidak membeli fitur itu sehingga pesawat mereka tidak dilengkapi indikator keamanan.

Kesalahan informasi dari indikator AOA itu ah yang diduga menyebabkan kecelakaan kedua pesawat Boeing tersebut, di mana sistem anti-stall 737 MAX tidak diaktifkan dan mendorong hidung pesawat ke bawah secara otomatis meski pilotnya sudah berusaha mempertahankan ketinggian.

"Perangkat lunak yang dikirim ke Boeing menghubungkan peringatan AOA Disagree dengan indikator AOA, yang merupakan fitur opsional," jelas Boeing. "Karena itu, perangkat lunak mengaktifkan peringatan AOA Disagree hanya jika maskapai memasang indikator AOA."

Meski begitu, dari hasil pemeriksaan Boeing "menetapkan bahwa tidak adanya peringatan AOA Disagree tidak akan berdampak buruk terhadap keselamatan atau operasi pesawat". Perusahaan menyimpulkan bahwa "fungsionalitas yang ada dapat diterima sampai peringatan dan indikator dapat dihapus dalam pembaruan perangkat lunak sistem tampilan yang direncanakan berikutnya," kata Boeing.

Boeing Ternyata Sudah Tahu 737 MAX Bermasalah Sejak LamaFoto: Infografis/Boeing 737 max 8 Dilarang Terbang/Edward Ricardo

"Jajaran senior perusahaan tidak terlibat dalam peninjauan dan pertama kali menyadari masalah ini setelah kecelakaan Lion Air," tegasnya.

Seluruh armada Boeing 737 MAX telah dilarang terbang sejak kecelakaan Ethiopian Airlines pada bulan Maret terjadi. Para penyelidik hingga saat ini masih menginvestigasi insiden-insiden tersebut dan para insinyur sedang mencari solusinya.

Saksikan video mengenai anjloknya laba Boeing berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular