
Bos AP II Beberkan Sederet Manfaat Holding Penerbangan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 April 2019 18:35

Tangerang, CNBC Indonesia - Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II (AP II), Muhammad Awaluddin, menyambut positif rencana pembentukan Holding (induk usaha) Penerbangan. Menurutnya, banyak manfaat yang didapat dengan adanya holding kelak.
"Banyak ya menurut saya. Jadi konsep holding itu kan adalah bagaimana memperbesar kemampuan baik secara finansial maupun operasi," ungkapnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/4/2019).
Sebagaimana diketahui, rencananya, akan ada enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan masuk ke dalam Holding Penerbangan.
Berikut daftar anggota yang diproyeksikan tergabung dalam Holding Penerbangan:
"Kapasitas bandara dan juga hal-hal yang berkaitan dengan percepatan penambahan kapasitas, juga bisa dilakukan dengan simplifikasi proses yang kemudian sangat lebih mudah kalau itu diturunkan ke holding," tandasnya.
"Jadi banyak menurut saya yang semuanya itu memang sedang dalam kajian," lanjutnya.
Sementara itu, rencana pembentukan Holding Penerbangan juga sempat menuai protes dari karyawan AP II. Awaluddin membantah adanya penolakan.
Sebaliknya, menurut dia, Sekarpura II yang menaungi para karyawan, tidak menolak namun juga belum bersikap menerima. "Jadi mereka memang masih bersama-sama dengan manajemen melakukan kajian, seperti itu," jelasnya.
Yang pasti, jajaran direksi AP II saat ini masih fokus untuk mengikuti proses pembentukan Holding Penerbangan.
"Kita fokus untuk kemudian bagaimana holding itu sukses karena itu kan program pemerintah dan juga sesuai blue print dari cetak birunya Kementerian BUMN," pungkasnya.
Simak video capres nomor urut 01 Jokowi jelaskan soal Holding dan super holding BUMN di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Kementerian BUMN Ungkap Progres Pendirian Holding Penerbangan
"Banyak ya menurut saya. Jadi konsep holding itu kan adalah bagaimana memperbesar kemampuan baik secara finansial maupun operasi," ungkapnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/4/2019).
Sebagaimana diketahui, rencananya, akan ada enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan masuk ke dalam Holding Penerbangan.
- PT Angkasa Pura I (AP I)
- PT Angkasa Pura II (AP II)
- PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda)
- PT Pelita Air Services (Pelita Air)
- PT Survai Udara Penas (Penas)
- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav)
"Kapasitas bandara dan juga hal-hal yang berkaitan dengan percepatan penambahan kapasitas, juga bisa dilakukan dengan simplifikasi proses yang kemudian sangat lebih mudah kalau itu diturunkan ke holding," tandasnya.
"Jadi banyak menurut saya yang semuanya itu memang sedang dalam kajian," lanjutnya.
Sementara itu, rencana pembentukan Holding Penerbangan juga sempat menuai protes dari karyawan AP II. Awaluddin membantah adanya penolakan.
Sebaliknya, menurut dia, Sekarpura II yang menaungi para karyawan, tidak menolak namun juga belum bersikap menerima. "Jadi mereka memang masih bersama-sama dengan manajemen melakukan kajian, seperti itu," jelasnya.
Yang pasti, jajaran direksi AP II saat ini masih fokus untuk mengikuti proses pembentukan Holding Penerbangan.
"Kita fokus untuk kemudian bagaimana holding itu sukses karena itu kan program pemerintah dan juga sesuai blue print dari cetak birunya Kementerian BUMN," pungkasnya.
Simak video capres nomor urut 01 Jokowi jelaskan soal Holding dan super holding BUMN di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Kementerian BUMN Ungkap Progres Pendirian Holding Penerbangan
Most Popular