
Prabowo vs Jokowi di Mata Media Asing, Siapa Juara?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 April 2019 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesta politik terbesar di tanah air akan segera digelar. Pada tanggal 17 April mendatang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemilihan presiden dan para anggota legislatif akan dilakukan serentak.
Pada pemilu 2019, akan dipilih sepasang presiden dan wakil presiden, 575 anggota DPR RI, 136 anggota DPD, 2.207 anggota DPR Provinsi, dan 17.610 anggota DPRD Kota/Kabupaten.
Dalam pemilu kali ini ada dua pasang calon presiden dan wakilnya yang akan dipilih. Mereka adalah calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Riuhnya pemilu kali ini telah ramai diberitakan media Indonesia. Bahkan, beberapa media asing juga yang memberitakan secara gamblang tentang dua pasangan capres dan cawapres ini.
Jokowi diramal menang lagi
Sebuah tulisan opini yang dimuat di kantor berita Reuters, Senin (8/4/2019), menyebutkan bahwa Jokowi sedang menuju kemenangan pilpres keduanya setelah 2014 lalu berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Lima tahun pertamanya mencatatkan beberapa kesuksesan, termasuk di bidang infrastruktur," tulis kolumnis Reuters, Clara Ferreira-Marques.
"Dengan kekuatan yang lebih besar saat ini, ia dapat mengatasi isu-isu yang lebih tajam yang akan membebani ekonomi yang melambat dan warisannya," tambahnya.
Ferreira-Marques mengutip hasil beberapa polling yang menyebutkan bahwa Jokowi akan dengan mudah memenangkan pemilu mendatang serta mengamankan kekuatan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pernyataan senada diungkapkan lembaga think tank The Economist Intelligence Unit yang berada di bawah naungan media ekonomi, The Economist.
The Economist Intelligence Unit mengeluarkan laporan, Kamis (4/4/2019) lalu, yang memperkirakan Jokowi akan memenangkan masa jabatan keduanya sebagian besar karena besarnya dukungan yang ia terima dari partai-partai pengusungnya.
Pemerintahan sang presiden saat ini telah membawa stabilitas makroekonomi dan akses yang lebih baik atas layanan kesehatan dan pendidikan, tulis lembaga tersebut dalam keterangan persnya.
Pemerintahan saat ini juga telah membuat kemajuan bertahap dalam pembangunan infrastruktur. Capaian-capaian ini akan memberi Jokowi tambahan dukungan dalam pemungutan suara nanti, lanjutnya.
"Terpilihnya kembali Jokowi dapat memastikan berlanjutnya reformasi bisnis dalam lima tahun ke depan," tulis analis The Economist Intelligence Unit Anwita Basu.
BERLANJUT KE HALAMAN 2
Pada pemilu 2019, akan dipilih sepasang presiden dan wakil presiden, 575 anggota DPR RI, 136 anggota DPD, 2.207 anggota DPR Provinsi, dan 17.610 anggota DPRD Kota/Kabupaten.
Dalam pemilu kali ini ada dua pasang calon presiden dan wakilnya yang akan dipilih. Mereka adalah calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi diramal menang lagi
Sebuah tulisan opini yang dimuat di kantor berita Reuters, Senin (8/4/2019), menyebutkan bahwa Jokowi sedang menuju kemenangan pilpres keduanya setelah 2014 lalu berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Lima tahun pertamanya mencatatkan beberapa kesuksesan, termasuk di bidang infrastruktur," tulis kolumnis Reuters, Clara Ferreira-Marques.
"Dengan kekuatan yang lebih besar saat ini, ia dapat mengatasi isu-isu yang lebih tajam yang akan membebani ekonomi yang melambat dan warisannya," tambahnya.
![]() |
Ferreira-Marques mengutip hasil beberapa polling yang menyebutkan bahwa Jokowi akan dengan mudah memenangkan pemilu mendatang serta mengamankan kekuatan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pernyataan senada diungkapkan lembaga think tank The Economist Intelligence Unit yang berada di bawah naungan media ekonomi, The Economist.
The Economist Intelligence Unit mengeluarkan laporan, Kamis (4/4/2019) lalu, yang memperkirakan Jokowi akan memenangkan masa jabatan keduanya sebagian besar karena besarnya dukungan yang ia terima dari partai-partai pengusungnya.
Pemerintahan sang presiden saat ini telah membawa stabilitas makroekonomi dan akses yang lebih baik atas layanan kesehatan dan pendidikan, tulis lembaga tersebut dalam keterangan persnya.
Pemerintahan saat ini juga telah membuat kemajuan bertahap dalam pembangunan infrastruktur. Capaian-capaian ini akan memberi Jokowi tambahan dukungan dalam pemungutan suara nanti, lanjutnya.
"Terpilihnya kembali Jokowi dapat memastikan berlanjutnya reformasi bisnis dalam lima tahun ke depan," tulis analis The Economist Intelligence Unit Anwita Basu.
BERLANJUT KE HALAMAN 2
Next Page
Bagaimana Bila Prabowo yang Menang?
Pages
Most Popular