
JK: Debat Capres Kelima Tentukan Sikap Pemilih Galau
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 April 2019 17:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin akan kembali beradu gagasan dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam debat pemilihan presiden (pilpres) 2019-2024.
Debat kelima yang berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (13/4/2019), akan mengangkat tema "Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan, Investasi, Perdagangan serta Industri".
Salah satu isu yang mengemuka belakangan adalah persentase swing voters dan undecided voters yang masih tinggi. Survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi menunjukkan persentase swing voters mencapai 16,9%. Sedangkan untuk undecided voters diproyeksikan terbagi merata dengan masing-masing pasangan memperoleh 3,6%.
"Ya ini memang masih banyak, masih seminggulah. Sekarang tanggal 9. Delapan hari (menjelang pemungutan suara). Ya memang dalam survei masih ada orang undecided. Sekira-kiranya gak mau menjawab," ujarĀ Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada wartawan di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (5/4/2019).
Namun, politikus senior Partai Golongan Karya itu menyebut pada waktunya para undecided voters akan menjatuhkan pilihan. Salah satu faktor utama adalah kampanye terbuka yang sedang berlangsung. Hal lain adalah debat antar kandidat.
"Lalu debat pada 13 (April) itu. Biasanya mereka akan menentukan," kata JK.
Selain perihal pemilih yang masih galau dalam menentukan pilihan, dia mengomentari masalah lain yang mengemuka jelang pemilihan. Masalah itu adalah golput (golongan putih) alias orang-orang yang memilih untuk tidak memilih.
"Soal tidak datang, golput itu memang rata-rata yang pergi ke TPS (tempat pemungutan suara) itu cuma 70 persen dari sekian pemilu. Jadi memang tak bisa dihindari. Pemilu bahkan ada yang 50 persen, 60 persen yang tidak datang. Tapi saya pikir karena pemilu ini menarik, saya kira pada akhirnya di atas 75 persenlah," ujar JK.
"Ya kalau sudah 75 persen sudah sangat bagus. Itu biasa itu. Terkecuali tahun 2004, 90 persen," lanjut JK.
Saat ditanya apakah ada korelasi golput dengan kekecewaan terhadap petahana dalam hal ini Jokowi, JK membantahnya. Menurut dia, apabila ada kekecewaan terhadap Jokowi, maka Prabowo yang akan dipilih.
"Ternyata dia tidak juga (memilih 02). Jadi tidak juga (kecewa dengan petahana). Mungkin dia bingung aja," katanya.
Simak video terkait pengaruh pilpres terhadap investor di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!
Debat kelima yang berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (13/4/2019), akan mengangkat tema "Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan, Investasi, Perdagangan serta Industri".
Salah satu isu yang mengemuka belakangan adalah persentase swing voters dan undecided voters yang masih tinggi. Survei Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi menunjukkan persentase swing voters mencapai 16,9%. Sedangkan untuk undecided voters diproyeksikan terbagi merata dengan masing-masing pasangan memperoleh 3,6%.
![]() |
Namun, politikus senior Partai Golongan Karya itu menyebut pada waktunya para undecided voters akan menjatuhkan pilihan. Salah satu faktor utama adalah kampanye terbuka yang sedang berlangsung. Hal lain adalah debat antar kandidat.
"Lalu debat pada 13 (April) itu. Biasanya mereka akan menentukan," kata JK.
Selain perihal pemilih yang masih galau dalam menentukan pilihan, dia mengomentari masalah lain yang mengemuka jelang pemilihan. Masalah itu adalah golput (golongan putih) alias orang-orang yang memilih untuk tidak memilih.
"Soal tidak datang, golput itu memang rata-rata yang pergi ke TPS (tempat pemungutan suara) itu cuma 70 persen dari sekian pemilu. Jadi memang tak bisa dihindari. Pemilu bahkan ada yang 50 persen, 60 persen yang tidak datang. Tapi saya pikir karena pemilu ini menarik, saya kira pada akhirnya di atas 75 persenlah," ujar JK.
"Ya kalau sudah 75 persen sudah sangat bagus. Itu biasa itu. Terkecuali tahun 2004, 90 persen," lanjut JK.
Saat ditanya apakah ada korelasi golput dengan kekecewaan terhadap petahana dalam hal ini Jokowi, JK membantahnya. Menurut dia, apabila ada kekecewaan terhadap Jokowi, maka Prabowo yang akan dipilih.
"Ternyata dia tidak juga (memilih 02). Jadi tidak juga (kecewa dengan petahana). Mungkin dia bingung aja," katanya.
Simak video terkait pengaruh pilpres terhadap investor di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!
Most Popular