Prabowo vs Jokowi di Mata Media Asing, Siapa Juara?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 April 2019 08:07
Bagaimana Bila Prabowo yang Menang?
Foto: Ilustrasi Debat/ Debat Capres 2019/Aristya Rahadian Krisabella
Sementara itu untuk Prabowo, Ferreira-Marques menyebut kemenangan Jokowi dari Prabowo di pemilu 2014 lalu sangatlah tipis, yaitu hanya enam poin persentase. Ini adalah hasil paling ketat dalam sejarah pemilu di Indonesia.

"Prabowo lebih baik dalam meraih suara Islam konservatif dan menyampaikan nada nasionalis, dengan menjanjikan, misalnya, meninjau kembali investasi China (di Indonesia)," tulisnya.


Sejalan dengan Ferreira-Marques, Anwita Basu pun berpendapat ada kemungkinan Prabowo menang. Namun, apabila Prabowo memenangkan pemilu nanti, ia menyebut kebijakan ekonomi di Indonesia akan berubah menjadi populis.

"Resep kebijakan Prabowo dapat mengancam stabilitas makroekonomi Indonesia, dan pendekatan proteksionisnya dapat menakut-nakuti investor asing," katanya.

Sementara itu, media the ASEAN Post menyebut, dalam mengungkapkan visinya untuk Indonesia, Prabowo dipandang suka membuat janji dengan berlandaskan pada pendekatan ekonomi kerakyatan dengan tujuan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli dan mempromosikan industrialisasi.

Hal itu lantaran Prabowo memiliki pandangan politik konservatif dan berlatar belakang pendidikan militer.

Media itu juga menyebut janji populis Prabowo mungkin tampak menarik, namun penelusuran lebih jauh ke dalam rencana ekonominya mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki kebijakan ekonomi yang kredibel.

"Jokowi harus berhati-hati, karena ada kekhawatiran tentang depresiasi rupiah, meningkatnya biaya hidup dan pengangguran kaum muda. Jika tidak segera diatasi, masalah ini bisa sangat merugikannya," tulis the ASEAN Post, pada 14 Februari 2019. (prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular