Boeing 737 Dikandangin, Mau Diapakan 10 Unit Milik Lion Air?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
21 March 2019 17:32
Maskapai milik Rusdi Kirana ini menyatakan tetap menjalankan operasional secara normal.
Foto: Inspeksi Boeing 737-8 Max di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang (dok. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lion Air masih belum menggunakan 10 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 sejak pemerintah meminta penghentian sementara (temporary grounded) pesawat buatan Boeing tersebut pada 12 Maret 2019.

Namun maskapai milik Rusdi Kirana ini menyatakan tetap menjalankan operasional secara normal pada rute-rute yang selama ini menggunakan pesawat jenis tersebut.

"Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan mengganti menggunakan armada Lion Air lainnya," kata Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2019).


Lion Air saat ini mengoperasikan berbagai tipe pesawat, terdiri dari 70 Boeing 737-900ER, 38 Boeing 737-800NG dan tiga Airbus A330-300.

Lion menegaskan akan mengupayakan berbagai strategi untuk memaksimalkan layanan kepada penumpang, untuk mencapai tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/ OTP).

"Tingkat ketepatan waktu penerbangan Lion Air selama dua minggu di Maret 2019 mencatatkan rata-rata OTP 88,24%," kata Danang.

Danang menjelaskan, Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan menjalankan rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (demand) dan lainnya.

Untuk pengaturan operasional pesawat, Lion Air memiliki utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta empat pesawat sebagai cadangan (stand by).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu menetapkan larangan beroperasi bagi seluruh pesawat terbang Boeing 737-8 MAX yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Indonesia.

Larangan beroperasi ini berlaku di wilayah ruang udara Indonesia sejak 14 Maret 2019.

Langkah ini ditempuh dengan memperhatikan Continuous Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) yang diterbitkan oleh FAA pada 13 Maret 2019 perihal Updated information regarding FAA continued operations safety activity related to the Boeing Model 737-8 and 737-9 (737 MAX) fleet dari Federal Aviation Administration.

Hari ini, di tempat terpisah, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan penjelasan terkait beredarnya bocoran isi cockpit voice recorder (CVR) dari kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa, 29 Oktober 2018.

Sebelumnya, Reuters memberitakan isi data tersebut dengan mengutip beberapa pejabat yang mengetahui hal tersebut. Para sumber tersebut menolak untuk disampaikan identitasnya.

Menurut sumber-sumber tersebut, para pilot penerbangan nahas itu sempat membuka-buka buku panduan dengan panik sesaat sebelum pesawat Boeing 737 MAX 8 itu jatuh ke air.

Ketua Subkomite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo menegaskan hanya KNKT yang memiliki data CVR itu. Bahkan Boeing dan FAA tidak memilikinya.

"Mereka pernah membaca CVR dan terjemahannya tapi mereka tidak punya transkrip dan voice-nya. Jadi, saat ini data masih disimpan di server KNKT dan tidak terkoneksi jaringan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/3/2019)

"Dengan berita yang tersebar ini meskipun diberitakan media internasional yang kredibel namun ini tidak sama dengan yang ada. Jadi, CVR kami tidak bocor isinya, tidak sama," tegas Nurcahyo.

Ia mengatakan rekaman pembicaraan termasuk tulisan maupun transkripnya tidak boleh dipublikasikan, sebagaimana diatur dalam peraturan di Indonesia.

Data CVR itu nantinya akan dipelajari oleh tim penyidik dan dipublikasikan hanya bagian-bagian yang dianggap signifikan.

"Jadi, tidak kata per kata, tapi maknanya juga apa," ujar Nurcahyo. "Kita tidak akan secara gamblang menyampaikan isinya percakapan seperti apa."

Simak ulasan kesamaan kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air dengan pesawat Boeing 737 MAX 8.

[Gambas:Video CNBC]



(hps/tas) Next Article Lion Air Jatuh, Indonesia Awasi Khusus Boeing 737 Max 8

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular