
Lion Air Jatuh, Fitur di Boeing 737 Max 8 Disorot
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
13 November 2018 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing dinilai gagal memberi peringatan ke industri penerbangan mengenai adanya fitur yang berpotensi berbahaya pada sistem baru flight-control, yang diduga memainkan peran besar dalam kecelakaan fatal Lion Air JT-610.
Fitur di pesawat itu adalah sistem otomatis untuk mencegah pesawat mengalami stall (automated stall-prevention) yang ditemukan di Boeing 737 Max 8 dan Max 9, berdasarkan dari sebuah laporan, yang mengutip ahli keselamatan, regulator aviasi dan pilot.
Menanggapi CNBC yang meminta komentar terkait hal ini, Boeing mengatakan, "percaya dengan [sistem] keselamatan dari 737 Max."
"Kami mengambil setiap tindakan untuk memahami seluruh aspek dari insiden, bekerja erat dengan tim investigasi dan regulator yang terlibat," ujar seorang juru bicara melalui email, dikutip CNBC International, Selasa (13/11/2018).
Sistem yang dipertanyakan itu didesain untuk membantu pilot menghindari menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi, sehingga bisa menyebabkan stall, menurut laporan tersebut.
Kesalahan yang mungkin terjadi dalam sistem adalah dapat membuat hidung pesawat turun "tiba-tiba dan sangat kuat" sehingga pilot tidak dapat menarik kembali bahkan ketika terbang manual, ujar laporan itu. Di dalam laporan itu juga ditambahkan, pesawat dapat menukik turun atau jatuh.
Boeing sendiri telah menerbitkan bulletin ke maskapai yang mengoperasikan 737 Max, seminggu setelah kecelakaan Lion Air, ujar laporan itu.
Seperti diketahui, pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air jatuh di Laut Jawa bulan lalu setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat itu mengangkut 189 orang, termasuk kru pesawat.
(ray/ray) Next Article Boeing Lion Air Gangguan di Cockpit, Pesawat Return To Base!
Fitur di pesawat itu adalah sistem otomatis untuk mencegah pesawat mengalami stall (automated stall-prevention) yang ditemukan di Boeing 737 Max 8 dan Max 9, berdasarkan dari sebuah laporan, yang mengutip ahli keselamatan, regulator aviasi dan pilot.
Menanggapi CNBC yang meminta komentar terkait hal ini, Boeing mengatakan, "percaya dengan [sistem] keselamatan dari 737 Max."
"Kami mengambil setiap tindakan untuk memahami seluruh aspek dari insiden, bekerja erat dengan tim investigasi dan regulator yang terlibat," ujar seorang juru bicara melalui email, dikutip CNBC International, Selasa (13/11/2018).
Sistem yang dipertanyakan itu didesain untuk membantu pilot menghindari menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi, sehingga bisa menyebabkan stall, menurut laporan tersebut.
Kesalahan yang mungkin terjadi dalam sistem adalah dapat membuat hidung pesawat turun "tiba-tiba dan sangat kuat" sehingga pilot tidak dapat menarik kembali bahkan ketika terbang manual, ujar laporan itu. Di dalam laporan itu juga ditambahkan, pesawat dapat menukik turun atau jatuh.
Boeing sendiri telah menerbitkan bulletin ke maskapai yang mengoperasikan 737 Max, seminggu setelah kecelakaan Lion Air, ujar laporan itu.
Seperti diketahui, pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air jatuh di Laut Jawa bulan lalu setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat itu mengangkut 189 orang, termasuk kru pesawat.
(ray/ray) Next Article Boeing Lion Air Gangguan di Cockpit, Pesawat Return To Base!
Most Popular