
Pesawat Lion Air Disebut Mendarat Darurat, Ini Kata Manajemen

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Lion Air rute Bengkulu-Jakarta dikabarkan mendarat darurat di Palembang karena mengalami kerusakan teknis dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, Sabtu (10/6/2023). Manajemen Lion Air pun buka suara.
Dalam keterangan resmi Lion Air mengatakan pilot melakukan pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif (divert) yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatra Selatan (PLM) setelah mendeteksi adanya salah satu indikator yang menunjukkan ada potensi (kemungkinan) di salah satu sistem pesawat yang harus dilakukan pengecekan di darat dengan segera.
"Keputusan pilot untuk mengalihkan pendaratan sangat tepat dan merupakan hasil dari pertimbangan yang matang. Keputusan tersebut diambil dengan tujuan utama menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang," jelas Manajemen Lion Air dalam keterangan resmi.
Pertimbangan pengalihan pendaratan di Palembang lebih diutamakan karena posisi pesawat saat di udara lebih dekat ke Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dibandingkan jarak ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau bandar udara lain serta pekerjaan pengecekan secara teknis dapat ditangani secara cepat dan mudah.
"Pesawat tersebut mendarat dengan aman dan normal (tidak mendarat darurat) pukul 08.11 WIB di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Setelah pesawat berada pada area parkir secara sempurna, seluruh penumpang diarahkan menuju ruang tunggu di terminal bandar udara," rinci Lion Air.
Di sisi lain, Lion Air menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi. Selain itu, Lion Air memberikan layanan kompensasi kepada penumpang berdasarkan peraturan yang berlaku.
Sementara itu, hingga saat ini Lion Air masih berkoordinasi dengan pihak otoritas penerbangan untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap indikator yang terdeteksi di pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LFG.
Manajemen menyebutkan pihaknya tidak berspekulasi mengenai penyebab salah satu indikator pesawat yang dimaksud.
"Hal ini dikarenakan tahapan investigasi memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam oleh teknisi atau mekanik pesawat yang terlatih dan berpengalaman. Proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan cepat karena membutuhkan waktu yang signifikan," pungkas Lion Air.
Lion Air memastikan bahwa proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan teliti, dengan melibatkan tim teknisi yang terlatih untuk menganalisis penyebab.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AC Pesawat Rusak-Penumpang Kepanasan, Lion Air Buka Suara
