Black Box Lion Air JT-610 Akan Dicari Sampai Ketemu

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 November 2018 19:13
Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.
Foto: Penyelidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat memeriksa puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus mencari bagian kotak hitam (black box) pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Saat ini, KNKT telah menerima dan mengunduh Flight Data Recorder (FDR) yang berisikan data-data penerbangan pesawat tersebut.

"Data masih belum banyak, tapi sudah kami cek semua. Hasilnya data bagus dan merekam 69 jam, 19 penerbangan dan 1.790. Sudah semua kami kami pilih datanya dan sedang kami pelajari," ujar Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT di Gedung Kementerian Perhubungan RI, Senin (12/11/18).

Ia menambahkan, pihaknya masih berfokus untuk mencari bagian kotak hitam lainnya yakni Cockpit Voice Recorder (VCR) yang berisikan rekaman percakapan suara di dalam cockpit pesawat dan percakapan antara pilot dengan awak kabin.



"Kami tidak berpikir untuk berapa lama lagi mencarinya, namun kami berpkikir ini sampai ketemu. Dalam hal ini kami sedang menyusun strategi dalam mencari VCR karena ini sangat penting yakni kru yang melakukan komunikasi di cockpit pesawat," tambahnya.

Selama ini, pihaknya memperkirakan bahwa bagian VCR ini rusak dan sulit ditemukan lantaran sinyal-sinyal yang sudah tidak diketemukan oleh tim SAR.

Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Boeing dan melakukan uji coba dan menghasilkan bahwa alat ini masih mampu bekerja dengan baik meskipun berada di kedalaman air dan tertutup oleh lumpur.

"Data VCR ini kalau kita buka itu akan lebih banyak ketemu masalah human factor-nya seperti apa, dan kenapa krunya melakukan tindakan ini dan itu," ujar Soerjanto.

Hingga saat ini, KNKT masih menunggu datangnya kapal penyedot lumpur yang saat ini sedang berada di perairan Kepulauan Seribu. Kapal ini nantinya akan membantu proses pencarian VCR pesawat di wilayah pencarian.

Sementara itu, KNKT juga akan menunggu hasil penyelidikan Boeing dari terkait 737 Max Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Sebelumnya KNKT telah menemukan fakta bahwa indikator pesawat yakni sensor Angle of Attack (AOA) diganti oleh kru teknisi di Bali, sebelum pesawat tersebut terbang ke Jakarta hingga akhirnya terjatuh.

"AOA yang ada di Bali akan dibawa ke Amerika Serikat, Chicago. Disana ada CT Scan gitu untuk lihat apakah ada yang aneh, atau apakah terus dibongkar dan rusak atau tidak," ujar ujar Soerjanto.


(ray) Next Article Terbang ke Makassar, Wanita Ini Melahirkan di Atas Pesawat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular